Presiden FIGC Khawatir dengan Kelangsungan Kompetisi

PRESIDEN Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina, Senin (27/7), mengaku khawatir dengan kelangsungan musim depan karena protokol covid-19 sulit diterapkan dalam jangka panjang.

"Saya amat sangat khawatir dengan musim depan," ujar Gravina kepada stasiun radio Rai Gr Parlamento.

"Tim harus mulai melakukan persiapan dan kami sangat telah mengetahui prosedur covid-19 yang baru. Kami tidak tahu berapa lama keadaan darurat ini akan ditetapkan," imbuhnya.

Laga sepak bola profesional kembali digelar di Italia pada 20 Juni setelah terhenti selama tiga bulan akibat pandemi covid-19. Namun, laga digelar tanpa penonton dan dilakukan di bawah protokol dan pengujian yang ketat.

Juventus memastikan diri menjadi juara Serie A untuk musim kesembilan secara beruntun, Minggu (26/7), saat kompetisi menyisakan dua laga setelah menang atas Sampdoria. Musim ini akan berakhir pada 2 Agustus.

"Protokol yang ada saat ini dibuat berdasarkan perkembangan pandemi di Italia," ujar Gravina."

"Namun, kita harus realistis. Terus mengaplikasikan protokol itu hingga akhir musim depan, dengan tes covid-19 setiap empat hari, adalah hal yang mustahil."

"Itu adalah siksaan bagi para pemain. Kami harus mencari solusi lain," tegasnya.

Italia adalah negara Eropa pertama yang memberlakukan lockdown setelah pandemi covid-19 menewaskan lebih dari 35 ribu orang di 'Negeri Piza' itu. (AFP/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : Basuki Eka Purnama