Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
TOTTENHAM Hotspur membatalkan keputusan memanfaatkan skema bantuan pemerintah Inggris saat wabah korona melanda. Dalam keterangannya, Senin (12/4) klub Liga Primer Inggris itu akan tetap membayar penuh gaji staf yang tidak bermain untuk April dan Mei dan akan memotong gaji dewan direksi.
Akhir Maret lalu, Spurs mengumumkan 550 staf tidak bermain akan 'dirumahkan'. Di tengah ancaman krisis finansial akibat korona, skema bantuan pemerintah Inggris saat kondiri darurat membuat Spurs cukup membayar 20 persen gaji para staf sedangkan sisanya dibayarkan pemerintah Inggris.
Keputusan tersebut langsung mendapat kritik berbagfai pihak terutama para pendukung. Sebagai salah satu klub kaya, Spurs dinilai seharusnya tidak membebani pemerintah Inggris dengan memanfaatkan skema bantuan yang ada.
"Kami sangat sadar banyak pendukung menentang keputusan yang kami buat mengenai staf yang tidak bisa menjalankan pekerjaan mereka dari rumah.
Ini sekali lagi menggarisbawahi bahwa kami menanggung tekanan yang berbeda untuk bisnis lain banyak dari mereka telah dan akan terus mengajukan permohonan untuk dukungan dari skema seperti yang dimaksudkan pemerintah," jelas Spurs pernyataannaya.
CEO Spurs, Daniel Lev, yang medapay kritik keras karena menanfaatkan skema cuti dari pemerintah, mengakui penyesalannya karena telah salah menilai situasi. Ia mengakui, sepekan terakhir klubnya banyak menerima kritik tajam terkait keputusan merumahkan paara staf.
Sebelumnya, Liverpool juga telah membatalkan keputusan untuk merumahkan staf yang tidaka bermain. Seperti Spurs, Si Merah akhirnya membatalkan kebijakan tersebut setelah mendapat kritik dari banyak pihak. (BBC/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved