Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
SATUAN Tugas Anti-Mafia Bola tengah menyelidiki dugaan pengaturan skor saat laga antara PSS Sleman dan Madura FC di laga Liga 2 Indonesia.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, yang juga membawahi bidang media dalam struktur satgas, mengatakan, penyidik masih melakukan beberapa konfirmasi. Pasalnya, kasus dugaan pengaturan skor dalam laga PSS Sleman versus Madura FC masih tahap penyelidikan.
"Konfirmasi (untuk) mencari kontruksi hukum kasus tersebut," ujar Argo saat dihubungi, Minggu (30/12).
Sebelumnya, Argo menyebut kasus laga PSS Sleman kontra Madura FC salah satu fokus Satgas Anti-Mafia Bola.
"Jangan diperlebar dulu. Ini (pengusutan) pertandingan PSS Sleman dengan Madura FC," kata Argo.
Argo mengatakan hal itu juga untuk menanggapi pertanyaan apakah satgas akan memanggil figur-figur yang sudah kerap dikaitkan dengan pengaturan skor. Mereka di antaranya Vigit Waluyo, Iwan Budianto, Haruna Sumitro, dan Eko Surbekti.
Sementara itu, Manajer Madura FC, Januar Herwanto, telah dimintai keterangan soal laga antara timnya dan PSS Sleman di babak 8 besar Liga 2 2018. Ia diperiksa di Mapolres Sumenep, Jawa Timur.
Sebelumnya, salah satu anggota Komite Disiplin atau Komdis PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Dwi Irianto, ditangkap Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (28/12).
Pria yang akrab disapa Mbah Putih itu diduga terlibat dalam kasus rekayasa skor pertandingan di Liga 3 Indonesia.
Dengan ditangkapnya Dwi Irianto, total sudah empat orang yang ditahan dalam skandal sepak bola di Tanah Air tersebut.
Satgas Anti-Mafia Bola telah lebih dahulu menahan anggota Komite Eksekutif atau Exco Johar Lin Eng. Penangkapan Johar juga merupakan pengembangan dari kasus pengaturan pertandingan di Liga 3. Sedangkan 2 tersangka lainnya yaitu Priyanto dan Anik Yuni Artikasari.
"Masih 4 (tersangka)," kata Argo, ketika ditanya apakah ada potensi tersangka baru. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved