Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PELATIH timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, telah merasakan atmosfer Piala Asia U-19. Empat tahun silam, pencapaian skuat ‘Garuda Nusantara’, julukan timnas U-19 Indonesia, terbilang buruk setelah gugur di babak awal sekaligus menjadi penghuni dasar klasemen Grup B.
Momen buruk itu tentu tidak ingin diulangi Indra pada Piala Asia U-19 2018. Finis empat besar atau minimal mencapai semifinal untuk merebut tiket Piala Dunia U-20 2020 di Polandia menjadi target yang dibebankan kepada mantan pelatih Bali United itu.
Target itu tidak mudah, tapi bukan tidak mungkin diraih. Indra lebih percaya diri dengan komposisi timnya tahun ini jika dibandingkan dengan empat tahun lalu. Satu hal yang membedakan ialah skuat timnas U-19 saat ini diisi banyak pemain jebolan kompetisi tertinggi di Indonesia, Liga 1.
Mereka pun tak jarang menjadi starter di klub masing-masing seperti bek Bhayangkara FC Nurhidayat serta gelandang PSM Makassar Asnawi Mangkualam. Potensi itulah yang ingin dimaksimalkan Indra. “Kita tinggal asah saja. Dibandingkan 2014, tim saat ini lebih baik,” kata Indra.
Khusus laga kedua Grup A melawan Qatar, Minggu (21/10), pelatih berusia 55 tahun itu berharap anak asuhnya dapat mengambil intisari hasil laga uji coba yang telah dilalui. Indonesia U-19 sebelumnya menjajal kekuatan tim asal Timur Tengah lainnya, Arab Saudi dan Yordania. Selain Qatar, terdapat Uni Emirat Arab (UEA) yang menjadi rival lain asal Timur Tengah di Grup A.
“Kami telah melakukan uji coba melawan Arab Saudi dan Yordania. Walaupun mungkin tidak sama persis, paling tidak mirip,” imbuh Indra.
Di lain pihak, pelatih Qatar Bruno Pinheiro melihat Indonesia merupakan lawan berat. “Kami bermain di grup yang dihuni Indonesia. Ini akan sangat sulit karena mereka memainkan sepak bola yang bagus. Pendukung Indonesia juga bisa menjadi tantangan tersendiri,” ujarnya. (Sat/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved