Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PERMAINAN indah. Itu yang menjadi jaminan setiap Brasil tampil. Tidak terkecuali saat bertemu musuh bebuyutan Meksiko pada babak 16 besar di Samara, dini hari nanti.
Menang atau kalah, Brasil telah bertekad mempertontonkan keindahan bermain sepak bola di lapangan hijau. Itu yang terlontar dari mulut gelandang asal Real Madrid, Casemiro, mengenai mentalitas skuat asuhan Tite menghadapi laga sistem gugur.
"Kami mungkin kalah. Itulah sepak bola. Namun, saya jamin, jika memang itu terjadi, Brasil bakal tampil dengan permainan terbaik yang kami miliki," tutur Casemiro.
Bagi Casemiro, strategi pelatih Meksiko Juan Carlos Osorio sudah amat dia kenal. Pasalnya arsitek asal Kolombia itu pernah menjadi mentornya saat menukangi klub Sao Paolo, Brasil, sebelum menukangi El Tri--sebutan Meksiko.
"Dia pelatih yang pandai. Saya tahu, dia bakal mengejutkan kami. Namun, saya tidak akan membuka strategi dia itu. Biarlah nanti tergambar di lapangan hijau," tegas Casemiro lagi.
Bagi Brasil, Meksiko bukan lawan yang mudah. Di atas kertas, Brasil pantas diunggulkan. Namun, dari 15 pertemuan terakhir kedua tim, Meksiko mampu 7 kali menang dan hanya 5 kali kalah.
Begitu pun di ajang Piala Dunia. Kendati tidak pernah menang di empat laga sebelumnya--termasuk tiga kali kalah, Meksiko mampu membuat Brasil keteteran dan puas dengan hasil imbang 0-0. Itu terjadi di Fortaleza, saat Brasil menjadi tuan rumah pada empat tahun silam.
Tite sebagai pelatih Brasil dipastikan bakal bertumpu pada empat sosok penggerak serangan, Neymar, Gabriel Jesus, Philippe Coutinho, dan Willian. Dukungan serangan dari lini belakang juga sudah menunjukkan skema yang berjalan di tiga laga penyisihan.
Sosok Neymar jelas tidak bisa dikesampingkan. Megabintang klub Paris Saint Germain ini tentu tidak ingin tersisih seperti yang dialami superstar lapangan hijau, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Neymar ialah nyawa tim Seleccao karena punya andil atas terciptanya 19 gol di 18 laga terakhir Brasil, yakni 10 gol dan 9 assist (umpan yang membuahkan gol). Dari 88 penampilan berkostum kuning-biru, Neymar memberi andil atas terciptanya 90 gol--56 gol dan 34 assist.
Dukungan serangan dari lini belakang dipastikan bakal mengalir. Keseimbangan permainan Brasil sepanjang ditukangi Tite sangat terjaga. Ketangguhan lini belakang juga tergambar dengan hanya tiga kali kebobolan sepanjang 14 laga terakhir.
Di laga nanti, Tite tidak memiliki masalah dengan skuat utama. Beberapa pemain yang cedera ringan sudah siap ditampilkan, termasuk pemain sayap Douglas Costa serta full-back Danillo.
Motivasi lebih
Meksiko yang harus rela berstatus tim underdog tidak langsung patah semangat. Permainan skuat 'Sombrero' yang agresif telah membuat Jerman kalang kabut dan takluk dengan satu gol. Kendati kalah telak 0-3 dari Swedia di laga penyisihan grup terakhir, El Tri menyatakan siap membendung Brasil.
Brasil bukan tim yang tidak terkalahkan. "Tidak ada yang lebih baik ketimbang membuat sejarah. Apalagi motivasi ketika harus menghadapi tim yang lima kali menjadi juara dunia seperti Brasil. Ini saat yag tepat untuk melakukannya," ungkap kapten Meksiko Andres Guardado menyiratkan keyakinan bisa mendepak Brasil.
Kiper Alfredo Talavera menambahkan, "Beberapa kali kami bermain melawan Brasil di laga resmi dan kami tampil sangat bagus."
"Kami menghormati mereka, tetapi kami akan menunjukkan permainan terbaik untuk mengalahkan mereka. Kami tidak ingin seperti sebelumnya, bermain sangat bagus, tetapi belum cukup untuk menaklukkan mereka," tegas Talavera.
Permainan terbuka nan agresif yang diterapkan Meksiko bakal membuat aksi pemain Brasil lebih menonjol di lapangan hijau. Penampilan tanpa kenal lelah dan tidak kalah sebelum bertanding membuat Meksiko menjadi lawan sepadan. Mereka pun siap mengancam catatan bagus Brasil yang selalu lolos dari babak 16 besar.
Kekalahan terakhir skuat 'Samba' di babak kedua terjadi pada 1990 di Italia, kalah 0-1 dari Argentina akibat ulah Claudio Caniggia. Sejak itu, Brasil selalu mengalahkan lawan-lawan di babak kedua untuk melenggang mulus ke babak delapan besar.
(Sat/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved