Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
JERMAN sekali lagi menunjukkan mental sebagai juara dan sekaligus tim spesialis kompetisi. Hal itu dipertontonkan der Panzer saat menghadapi Swedia pada laga kedua di Grup F di Sochi, kemarin.
Die Mannschaft yang dalam posisi tertekan lantaran kalah 0-1 dari Meksiko di laga perdana dan sempat tertinggal 0-1 dari Swedia mampu bangkit untuk membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Manuel Neuer dkk memang sempat mendapat kritik tajam seusai pertandingan pembuka. Ironisnya, harapan untuk bangkit di laga kedua sempat terkikis setelah penyerang Ola Toivonen mencetak gol lebih dahulu di babak pertama.
Jerman bahkan harus berlaga dengan 10 pemain sejak menit ke-82 karena Jerome Boateng mendapatkan kartu kuning kedua.
Akan tetapi, ketenangan dan insting tim unggulan berkata lain. Winger Marco Reus membuat skor kembali berimbang di menit ke-48 sekaligus membantu Toni Kroos mencetak gol kemenangan di waktu tambahan.
"Sesuatu yang harus dihargai hari ini kami tidak kehilangan keberanian. Kami tidak merasa panik. Kami terus mendominasi dan akhirnya meraih kemenangan. Gol Kroos merupakan sebuah keberuntungan," jelas ujar arsitek Jerman, Joachim Loew.
Kemenangan itu memang tidak serta membuat Jerman lolos ke babak 16 besar. Namun, berkat kemenangan itu, sang juara bertahan Piala Dunia kini berada di posisi kedua Grup F dengan 3 poin.
Jika ingin lolos, mereka wajib meraih hasil maksimal dari Korea Selatan di laga terakhir. Korea Selatan resmi tersingkir setelah menelan dua kekalahan beruntun.
Selain itu, Swedia akan menghadapi tantangan berat karena juga melakoni laga hidup-mati di partai terakhir. Blagult--julukan Swedia--memiliki misi wajib menang ketika menghadapi pimpinan klasemen Grup F Meksiko yang memiliki rekor sempurna sejauh ini.
Perayaan berlebihan
Arsitek Swedia Janne Andersson mengaku bukan saja menyesali kekalahan timnya, melainkan juga menyesali sikap tak hormat tim kepelatihan Jerman pasca-Toni Kroos mencetak gol penentu di perpanjangan waktu.
Gol tersebut memang membuat bangku cadangan Jerman menggila. Namun, beberapa dari staf der Panzer melewati batas sehingga mengarah kursi pemain Swedia.
"Beberapa pimpinan kelompok dari mereka berlari ke arah kami dan kemudian seperti mengejek. Itu membuat saya sangat marah dan kesal," ungkap pelatih 55 tahun tersebut.
Mata kamera memang menangkap dua staf kepelatihan Jerman mendekati bangku cadangan Swedia pascaterciptanya gol dramatis tersebut. Aksi keduanya lantas menimbulkan kemarahan dari kubu Marcus Berg dkk. Andersson pun tertangkap kamera beradu mulut dengan manajer tim Oliver Bierhoff pascaaksi tak terpuji tersebut.
"Kami telah berduel selama 90 menit dan pada akhirnya Anda harus saling berjabat tangan. Anda harus meninggalkan lawan anda untuk merasakan kesedihan. Anda tidak seharusnya bersikap seperti mereka," imbuh Andersson.
Di lain pihak, Pelatih timnas Jerman Joachim Loew menepis pernyataan Andersson. "Siapa yang membuat gerakan? Apakah saya? Saya tak melihatnya. Kami berkonsentrasi pada hal yang lain," kata pelatih yang membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 tersebut.
(AFP/BBC/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved