Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
LUKA Modric dkk akan melakoni laga pertama di kandang sendiri di Stadion Maksimir Zagreb, dini hari nanti, dengan arahan pelatih baru Zlatko Dalic. Pelatih sebelumnya, Ante Cacic, dipecat bulan lalu setelah tim asuhannya kalah bersaing dengan Islandia di perebutan juara Grup I. Dalic tentu punya tekanan besar saat ini untuk menghantarkan kesuksesan bagi Kroasia. Pasalnya sejak debut di Piala Dunia pada 1998, hanya sekali Kroasia absen dalam empat episode Piala Dunia selanjutnya. Masa peralihan pun menjadi sangat krusial untuk mewujudkan target tersebut.
Winger Kroasia Ivan Perisic menyebut timnya harus menang di leg pertama jika ingin lolos ke babak selanjutnya. “Menang di leg pertama akan membuat peluang Anda lebih mudah. Yunani akan bermain bertahan, tapi kami cukup memberikan usaha lebih di depan gawang mereka,” ujar gelandang Inter Milan itu.
Kapten Luka Modric yang bakal menjadi penggerak serangan juga optimistis. “Kami sangat percaya diri, tetapi lawan juga sangat tangguh,” ungkap gelandang Real Madrid berusia 32 tahun itu. Yunani, juara Piala Eropa 2004, dikenal sebagai tim dengan pertahanan tangguh dan tidak mudah untuk ditaklukkan.
Modric yang telah 101 kali membela Kroasia dan telah menyumbangkan 11 gol diharapkan menjadi kunci kemenangan tim. Itu dia tunjukkan pada laga krusial saat mengalahkan Ukrania 2-0, Oktober lalu, untuk memastikan tempat di babak play-off.
Jika Kroasia lolos, Piala Dunia Rusia bakal menjadi turnamen besar keenam Modric. Ia menjadi kapten tim sejak tahun lalu menggantikan Darijo Srna. Modric sudah tampil di dua Piala Dunia dan tiga Piala Eropa, termasuk Piala Eropa 2016 Prancis.
Di laga nanti, federasi sepak bola kedua negara telah bersepakat tidak memperbolehkan suporter tim tamu menyaksikan langsung di stadion. Alasan keamanan menjadi landasan dari kesepakatan itu.
Memulai dari nol
Di laga lain, Swiss, sebagai runner-up Grup B di bawah Portugal, diunggulkan mengalahkan runner-up Grup C, Irlandia Utara, tim yang sudah 31 tahun tidak mencicipi pentas sepak bola dunia. Leg pertama akan digelar di Windsor Park Belfast, dini hari nanti. Meskipun demikian, sang pelatih Vladimir Petkovic tidak ingin anak asuhnya kehilangan fokus. “Saya memperhitungkan bahwa peluang kami saat ini 50-50. Kami harus melupakan segalanya yang terjadi bulan lalu. Semuanya akan dimulai dari nol lagi,” kata Petkovic.
Kekuatan terbesar Swiss ialah pada kehebatan dua full back Stephan Lichtsteiner dan Ricardo Rodriguez yang sudah teruji. Belum lagi ancaman dari Shaqiri yang dapat mengancam jantung pertahanan Irlandia secara langsung dari tengah atau dari sayap. Pemain yang dijuluki pula sebagai ‘Messi dari Alpen’ itu bisa juga bertugas menjadi pemasok umpan matang untuk penyerang utama Haris Seferovic.
Di posisi tengah, gelandang Arsenal Granit Xhaka akan bertugas sebagai penyeimbang sekaligus perantara bola dari belakang ke depan. Dengan komposisi tersebut, Petkovic mungkin akan menurunkan skema memberikan keseimbangan yakni 4-3-3 atau 4-2-3-1 untuk mencoba lebih menampilkan sepak bola menyerang. (AFP/Goal/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved