Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PELATIH timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri seperti menjilat ludah sendiri selepas mengalami kekalahan telak 1-4 dari timnas Malaysia U-19 di Paju Public Stadium, Senin (6/11). Janji untuk menampilkan performa terbaik dan mengesampingkan status tuan rumah ternyata hanya komentar semu. Seusai pertandingan, Indra menyebut ajang kualifikasi Piala AFC U-19 Grup F layaknya laga uji coba pada umumnya bagi mereka."Sebagai tuan rumah, kami tidak punya tekanan besar untuk lolos. Kami mengambil keuntungan dari pertandingan untuk melakukan eksperimen taktik. Meskipun kalah, kami mendapatkan banyak pengalaman," kata mantan pelatih Bali United itu, Senin (6/11).
Pelatih yang pernah menyabet gelar juara Piala AFF U-19 pada 2013 itu memang sengaja tidak menurunkan dua pemain utama sejak menit awal. Penyerang Egy Maulana Vikri dan kapten sekaligus bek utama Rachmat Irianto diparkir. Sebagai pengganti, Witan Sulaeman dan Kadek Raditya Maheswara dimainkan. Hasilnya, kreativitas serangan sekaligus ketebalan tembok pertahanan 'Garuda Nusantara' julukan Indonesia tergadaikan. Penyerang Hanis Saghara yang berdiri seorang diri gagal memberikan ancaman karena kurangnya dukungan dari pemain lain.
Satu-satunya gol yang diciptakan Hanis di menit ke-43 tidak lahir dari kerja sama permainan, tetapi antisipasi bola muntah. Sementara itu, timnas Malaysia U-19 tahu betul kelemahan Muhammad Iqbal dkk. Permainan pressing sporadis membuat pemain Indonesia banyak melakukan kesalahan. Hasilnya, empat gol bersarang ke gawang Gianluca Pagliuca.Dua gol lahir dari titik putih yang dieksekusi sempurna oleh Muhammad Hadi Fayyadh pada menit ke-7 dan ke-52. Gol sisanya dikreasikan penyerang Muhammad Akhyar saat laga menunjukkan waktu 34 menit dan sundulan kepala Hivan Pilly yang hanya berselang 2 menit setelah turun minum.
Kekalahan itu cukup menyakitkan karena tensi pertandingan antara Indonesia dan Malaysia terasa spesial. Gelandang Asnawi Mangkualam pun mengucapkan maaf karena hasil negatif tersebut. "Mohon maaf kepada pendukung timnas Indonesia karena kami tidak bisa menang. Kami akan introspeksi lagi agar bermain lebih baik lagi," kata pesepak bola yang juga bagian dari timnas Indonesia U-16 itu.
Berpeluang Lolos
Korea Selatan menang 4-0 atas Brunei Darussalam sehingga bersama Malaysia mengisi dua peringkat teratas Grup F. Kedua tim meraih tiga kali kemenangan dengan koleksi sembilan poin. Persaingan keduanya kini tinggal menyisakan penentuan juara grup yang akan ditentukan melalui pertandingan final Grup F di Paju Public Stadium, esok (8/11). Tim yang menang akan berhak meraih tiket langsung ke putaran final yang digelar di Indonesia.
Tim peringkat kedua akan melalui mekanisme lima runner-up terbaik dari 10 grup untuk lolos. Jika laga berakhir seri, yang akan keluar sebagai juara grup ialah Korea Selatan karena mereka unggul selisih gol atas Malaysia. (AFC/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved