Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Mentalitas Ganjal Laju Timnas U-19

Satria Sakti Utama
16/9/2017 07:01
Mentalitas Ganjal Laju Timnas U-19
(ASEANFOOTBALL.ORG)

TIM Nasional (timnas) Indonesia U-19 harus mengikuti jejak dua timnas pendahulu, timnas Indonesia U-16 dan timnas Indonesia U-22, yang gagal mempersembahkan prestasi terbaik.

Kesempatan melangkah ke partai final Piala AFF U-18 2017 dibuang sia-sia seusai mereka menyerah dari timnas Thailand pada laga semifinal di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar, kemarin.

Tragisnya Egy Maulana Vikri dkk hanya kalah adu penalti 2-3 setelah bermain imbang 0-0 di waktu normal.

Yang sangat disesalkan ialah penyebab kekalahan ini bukan pada kualitas permainan, melainkan mentalitas tim.

Sekali lagi Indonesia menunjukkan ketidakdewasaan dalam bermain yang berujung dengan kerugian.

Kali ini aktor antagonis diperankan Saddil Ramdani.

Jebolan timnas U-22 itu diusir wasit karena dinilai melakukan sikutan kepada salah satu pemain lawan jelang turun minum.

Akibatnya, tim asuhan Indra Sjafri hanya bermain dengan 10 pemain di sisa 45 menit babak kedua dan gagal mencetak gol.

Pemain muda milik Persela Lamongan itu pun lantas meminta maaf melalui media sosial Instagram.

"Saya pribadi meminta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas perilaku saya yang merugikan tim. Saya benar-benar refleks di lutut dari belakang, tapi ini semua pelajaran berharga bagi saya," ungkap Saddil.

Pelatih Indra Syafri juga menyayangkan insiden Saddil Ramdani di akhir babak pertama, hanya beberapa saat setelah dia masuk menggantikan Feby Eka Putra.

"Mungkin saat itu wasit hanya menanggap Saddil yang salah. Harusnya wasit memberikan kartu kuning terlebih dahulu," ujar Indra.

Tidak hanya persoalan Saddil, mentalitas yang tidak siap kembali teruji di babak adu penalti.

Dari lima eksekutor 'Garuda Nusantara'--julukan Indonesia--hanya Egy dan Muhammad Luthfi yang berhasil menjalankan tugas.

Sisanya, Muhammad Iqbal, Nurhidayat Haris, dan Muhammad Rifad Marasabessy, gagal menuntaskan peran sebagai algojo tendangan penalti.

Sebaliknya, Thailand menurunkan empat algojo dan hanya satu yang gagal karena tendangan melenceng.

Perihal ketidaksiapan dalam adu penalti itu, pelatih timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mengaku telah mempersiapkan porsi latihan khusus sejak jauh-jauh hari.

"Penalti sudah kami siapkan sejak TC (pemusatan latihan) di Yogyakarta dan Karawaci," bela mantan pelatih Bali United itu.

"Saya berterima kasih atas perjuangan para pemain karena mereka hanya berkekuatan 10 orang pada babak kedua. Saya minta maaf dan terima kasih atas dukungan masyarakat Indonesia," imbuh Indra Syafri yang empat tahun silam mengantar timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF.

Buang peluang

Selain faktor mentalitas, sisi pemanfaatan peluang buruk. Banyak peluang, terutama di babak pertama, yang terbuang.

Indonesia memiliki delapan peluang tendangan tepat sasaran selama pertandingan normal.

Hanya, tidak ada satu pun yang dapat bersarang ke gawang kiper Thailand Kantaphat Manpati.

Selain itu, kesigapan penjaga gawang Thailand membuat gawang mereka tidak bobol.

Bahkan di adu penalti dia mampu menepis tendangan eksekutor skuat 'Merah Putih'.

Setelah kegagalan ini, Indonesia masih akan bersaing memperebutkan posisi tiga besar, besok.

"Masih ada perebutan posisi ketiga, kami akan fight dan berjuang semaksimal mungkin," kata Muhammad Lutfi, gelandang timnas Indonesia U-19.

(R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya