Selasa 04 Mei 2021, 04:30 WIB

Ibumu 3x + Ayahmu

Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Isitqlal | Renungan Ramadan
Ibumu 3x + Ayahmu

MI/Seno
Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Isitqlal

 

SALAH seorang sahabat mendatangi Nabi dan bertanya: Kepada siapa aku harus mengabdi? Nabi menjawab: Ibumu. Lalu kepada siapa lagi? Dijawab: Ibumu. Lalu kepada siapa lagi? Dijawab lagi: Ibumu. Kemudian kepada siapa lagi? Nabi baru menjawab: Bapakmu.

Hadis ini menunjukkan betapa mulianya seorang ibu sehingga disebutkan tiga kali baru menyebut bapak atau ayah.

Mengapa ibu sedemikian penting di mata Rasulullah? Apalagi jika dihubungkan dengan hadis lain, “Surga terletak di bawah telapak kaki ibu.” Ibu dalam bahasa Arab disebut umm¸ yang sesungguhnya berasal dari bahasa Hebrew, dari akar kata alim dan mim, yang berarti ‘kasih sayang’ atau ‘cinta suci’.

Ibu disebut umm karena memiliki cinta kasih yang amat dalam kepada anak-anaknya. Sekalipun anak itu cacat seumur hidup tetap saja anak itu paling dicintai ibunya karena sang anak sesungguhnya bagian dari daging seorang ibu.

Cinta suci yang dimiliki seorang ibu terhadap anaknya sulit ditandingi oleh seorang laki-laki. Kenapa? Karena perempuan atau ibu ditakdirkan untuk memiliki organ reproduksi, khusus yang tidak dimiliki kaum laki-laki. Di antara organ reproduksi itu ialah rahim dan dada perempuan.

Jika rahimnya terisi janin, dari sejak saat itulah seorang tua mulai mencintai bayi dalam rahimnya sampai kelahiran.

Setelah lahir dengan penuh risiko dan rasa sakit meskipun masih berdarah-darah kalau sudah mendengarkan suara bayinya ibu langsung tersenyum melupakan dirinya yang masih berdarah-darah.

Setelah melahirkan dilanjutkan lagi dengan menyusui selama kurang lebih dua tahun. Sejak dari masa konsepsi dan terisyaratkan adanya potensi janin di dalam rahim, sejak itu sang ibu mengendalikan diri dalam gerak ataupun sikap agar bayi yang dikandungnya bisa hidup tenang. Setelah disusui hingga memberikan makanan tambahan sang ibu selalu mengorbankan segalanya demi anak yang baru lahir tadi.

Pengorbanan dan penderitaan ibu yang cukup panjang dan melelahkan itu ternyata memiliki hikmah luar biasa. Ketika seorang perempuan menjalani siklus penderitaan tersebut ternyata Tuhan juga memberikan keutamaan tersendiri kepadanya.

Tuhan selalu merasakan kasih sayang seorang ibu di hadapan anaknya. Segala macam bentuk pengorbanan seorang ibu ternyata juga berfungsi sebagai latihan spiritual (spiritual exercise) untuk menjadi pencinta sejati yang amat luhur.

Kualitas kelembutan (feminine) dan ketelatenan untuk membina yang melekat di dalam diri seorang ibu ternyata merupakan buah dari spiritual exercise. Dalam bahasa agama justru kualitas spiritual ini mahal nilainya. Tanpa keikhlasan tidak akan pernah mungkin ada spiritual exercise.

Oleh karena itu, kita tidak boleh hanya terbatas mengagumi dan mendoakan ibu sebagaimana disinggung dalam hadis di atas. Kita perlu memancarkan kasih sayang kepada semua, tidak hanya terbatas dalam alam syahadah, tetapi juga pancaran ke alam gaib.

Dalam tradisi NU diyakini orang hidup bisa berkomunikasi dengan para penghuni alam barzakh, bahkan juga dengan alam yang lebih tinggi, seperti alam malakut dan alam jabarut.

Ibu merupakan lambang kelembutan dan kasih sayang (feminine and nurturing). Allah SWT memperkenalkan diri-Nya lebih menonjol sebagai the Feminine God daripada the Masculine God, sebagaimana tecermin di dalam Asa’ al-Husna-Nya.

Allahu alam.

 

 

Baca Juga

Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah /MI. Duta

Inkulturasi Idul Fitri

👤Abdul Mu’ti Sekretaris Umum PP Muhammadiyah /MI. Duta 🕔Minggu 16 April 2023, 05:20 WIB
IDUL Fitri ialah hari raya dengan umat Islam disunahkan melaksanakan salat dan mengumandangkan...
Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar /MI Duta

Setelah Kesulitan Ada Kemudahan

👤Ridwan Hassan 🕔Minggu 09 April 2023, 05:50 WIB
FA inna ma’al-'usri yusra. Inna ma’al-‘usri yusra (Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan....
Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar/ MI.Duta

Suluh Peradaban dari Teluk

👤Ridwan Hassan Dubes RI untuk Qatar 🕔Minggu 02 April 2023, 05:10 WIB
"AKU pergi ke negara Barat, aku melihat Islam, namun tidak melihat orang...

RENUNGAN RAMADAN

CAHAYA HATI


JADWAL IMSAKIYAH
Minggu, 01 Okt 2023 / Ramadan 1443 H
Wilayah Jakarta dan Sekitarnya
Imsyak : WIB
Subuh : WIB
Terbit : WIB
Dzuhur : WIB
Ashar : WIB
Maghrib : WIB
Isya : WIB

PERNIK RAMADAN