Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
SEBUAH fenomena menarik kerap dijumpai hampir setiap tahun di akhir bulan Ramadan, yakni ketika masjid dan musala mulai kehilangan jemaahnya. Pada pekan pertama, khususnya awal Ramadan, para takmir masjid dan musala menyiapkan tikar, karpet, bahkan memasang tenda untuk menampung jemaah yang membeludak.
Semua itu dalam rangka memenuhi animo jemaah yang ingin menghidupkan malam-malam Ramadan dengan melakukan salat Tarawih dan Witir yang hanya dijumpai setahun sekali.
Namun, seiring berjalannya Ramadan memasuki fase-fase rahmat, magfirah dan itkum minnanar, jemaah berangsur semakin berkurang sehingga tikar dan karpet pun digulung kembali. Ruang utama masjid dan musala kembali lengang.
Ustaz Uswadin Usman mengatakan fenomena tersebut harusnya tidak terjadi jika setiap muslim memahami ilmu puasa atau fikih puasa yang sesungguhnya. "Serta memahami betapa besarnya karunia Allah yang diberikan di bulan Ramadan," ujarnya, kemarin.
Kepala Bidang Pendidikan Kebudayaan Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (PW ISNU) DKI Jakarta itu mengingatkan hal tersebut pernah disabdakan Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan Tabrani.
"Seandainya umatku mengetahui fadilah Ramadan, maka niscaya akan meminta setahun sebagai bulan Ramadan seluruhnya," ungkap Uswadin.
Hal itu bukan karena akan mendapat tunjangan hari raya (THR), mudik bareng, atau nikmatnya berbuka puasa bersama dengan kolega di kantor atau keluarga besar, melainkan karena pada bulan Ramadan, Allah banyak sekali memberikan kebaikan-kebaikan kepada hamba-Nya.
Pahala sunah yang dinilai sebagai pahala wajib, dilipatgandakan pahala dalam bersedekah, serta adanya malam Lailatulqadar yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan, serta keutamaan-keutamaan lainnya yang tidak dijumpai pada bulan lain.
"Apa tujuannya? Agar kita, hamba-Nya, bisa lebih dekat dan lebih semangat dalam mengabdi kepada-Nya," kata ustaz.
Berkompetisi
Memang menghadapi Ramadan mirip seperti menghadapi kompetisi, pada tahap awal atau babak penyisihan banyak peserta yang mengikuti, naik pada babak berikutnya atau semifinal.
Lamat lain, peserta semakin berkurang dan pada babak akhir atau babak final hanya tinggal orang-orang yang kuat dan istikamah dalam beribadah. "Tanpa istikamah, kita akan kalah di babak-babak awal," cetusnya.
Ia mengingatkan istikamah dalam menjalankan ibadah pada bulan Ramadan harus dipelihara hingga akhir, bahkan sampai akhir hayat sebab Allah SWT menjanjikan kepada orang-orang yang istikamah itulah akan diturunkan malaikat kepada mereka sehingga mereka tidak akan merasa takut dan khawatir.
"Karena Allah telah memberikan surga kepadanya dan akan mendapat perlindungan dari Allah di dunia dan akhirat," ujar Ustaz Uswadin.
Hal itu sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Fusshilat ayat 30-32 yang artinya, "Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah’ kemudian mereka tetap istikamah, maka para malaikat akan turun kepada mereka (seraya berkata), janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan balasan surga yang telah dijanjikan kepadamu.”
Peraih gelar doktor bidang pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu pun mengajak umat muslim untuk mengoptimalkan ibadah Ramadan karena tidak ada yang bisa menjamin tahun depan kita akan berjumpa kembali dengan Ramadan.
"Bersemangatlah dalam hari-hari terakhir bulan Ramadan dengan mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT dan tebarlah kebaikan kepada orang banyak," cetusnya.
Semoga pada akhirnya kita akan mendapat gelar mutakin sebagaimana Allah telah janjikan di dalam surah Al-Baqarah ayat 183. "Serta menjadi pribadi yang fitrah menebar manfaat bagi sesama untuk kebaikan seluruh umat manusia," pungkasnya. (H-2)
RAMADAN ialah momen yang ideal untuk melatih dan mengukur intensitas ibadah umat Islam, terutama bagi anak-anak.
PUASA bukan sekadar ibadah tahunan yang dijalankan umat Islam, tetapi juga merupakan perisai yang melindungi manusia dari berbagai marabahaya, baik di dunia maupun di akhirat.
RAMADAN menjadi bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam karena penuh dengan keberkahan dan ampunan.
PUASA bukan sekadar kewajiban, tetapi sebuah ibadah yang mengangkat derajat manusia ke tingkat tertinggi di sisi Allah SWT.
HARI pertama bulan Ramadan 1446 Hijrah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 Masehi.
BANGSA Indonesia terkenal dengan kekayaan budayanya, termasuk berbagai macam tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved