Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Istimewanya Salat Tarawih

Ferdian Ananda Majni
10/4/2022 04:00
Istimewanya Salat Tarawih
Salat Tarawih Pertama Istiqlal. Umat muslim menunakan salat Tarawih pertama di masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (2/4/2022).(MI /ADAM DWI)

SALAH satu salat sunah yang sangat dianjurkan dan memiliki banyak keutamaan bagi yang melakukannya ialah salat Tarawih. Dalam beberapa hadis disebutkan bahwa salat Tarawih mendatangkan pahala besar jika dilakukan.

Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al Bahjah Cirebon, Buya Yahya, menyampaikan salat Tarawih menjadi salah satu amaliah yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW selama hidupnya dan diteruskan oleh para sahabat serta umat Islam setelah kepergiannya.

"Tidak ada istilah Tarawih pada zaman Nabi. Namun, beliau hanya menunaikan salat malam hari di bulan Ramadan. Dimulai dari salat sendiri, qiyamul lail (salat malam), lalu diikuti para sahabat nabi, semakin ramai, hari kedua dan ketiga," jelas Buya Yahya saat memberikan kultum di kanal Youtube Al-Bahjah TV.

Ia mengisahkan suatu hari Nabi Muhammad SAW melaksanakan salat Tarawih hingga tiga hari berturut-turut di rumahnya, kemudian setelah itu nabi tidak keluar rumah. Para sahabatnya pun bertanya-tanya.

Keesokannya Nabi datang pada pagi hari dan berkata, "Aku melihat kalian menunggu dan aku tahu, dan aku segaja tidak keluar," ujarnya.

Kenapa setelah itu Nabi Muhammad tidak keluar dan hanya salat di rumah? Buya Yahya menjelaskan bahwa Nabi takut salat Tarawih yang dilakukan nantinya diwajibkan. "Itu cinta Nabi, bukan berarti tidak boleh," jelasnya.

Dalam ijtimaknya, para ulama memahami upaya menghidupkan salat malam pada Ramadan bukan hanya lima hari saja, tetapi sampai 30 hari selama Ramadan. "Baru ada istilah salat Tarawih," lanjutnya.

Bilangan rakaat

Tarawih dalam bahasa Arab ialah bentuk jamak dari yang diartikan sebagai 'waktu sesaat untuk istirahat'. Buya menjelaskan salat Tarawih diambil dari kata tarawihah karena salatnya banyak atau setelah dua dan dua jadi empat rakaat kemudian ada tawaf.

Salat Tarawih merupakan sunnah yang sangat dikukuhkan dan jangan sampai seorang mukmin tidak melakukan salat Tarawih.

Mengenai berapa bilangan rakaat salat Tarawih yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, menurut Buya Yahya, tidak ada riwayat mana pun yang menyebutkan tepatnya jumlah bilangan rakaat salat Tarawih yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW.

Yang jelas, Nabi pernah melakukan salat malam pada bulan Ramadan dan tentunya menjadi sunah yang sesungguhnya. Apabila saat ini mendengar ada salat Tarawih 8 atau 20 rakaat, itu bukan bilangan salat Tarawih-nya Nabi Muhammad.

"Jadi, aneh kalau hari ini kita memperdebatkan bilangan Tarawih. Ilmunya sangat jelas. Tidak ada Tarawih yang bidah. Anda berapa saja melakukan salat Tarawih tidak ada yang bidah," ujarnya.

Namun, umumnya Nabi melakukan salat saat Ramadan dan di luar Ramadan tidak kurang dari 11 rakaat. Sebagaimana hadis yang diriwatkan Aisyah, yang bicara tentang witir yang dikerjakan Nabi Muhammad SAW.

Buya mengatakan Sayidina Umar bin Khattab dan para sahabat Nabi-lah yang mengambil bilangan angka Tarawih sebanyak 20 rakaat. "Tetapi ini tidak bertentangan karena Nabi juga tidak menentukan," lanjutnya.

Saat ini, keempat mazhab yang ada mengambil 20 rakaat salat Tarawih dan hanya mazhab Malik yang berbeda, mencapai 36 rakaat. Ada alasan tersendiri mengapa para ulama mendahulukan yang 20 rakaat.

"Dua puluh rakaat menjadi bilangan favorit karena sahabat Nabi melakukannya, yaitu Sayidina Umar bin Khattab," pungkasnya.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar menambahkan hadis yang membicarakan salat malam pada bulan Ramadan 20 rakaat dapat ditemui di dalam beberapa kitab hadis, tetapi tidak akan ditemukan di kitab-kitab hadis terkenal, seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Nasa’I.

"Karena itulah Majelis Tarjih memilih 11 rakaat jumlah salat Tarawih lantaran memiliki landasan dalil yang lebih valid," ucap Syamsul, dilansir dari laman resmi Muhammadiyah.

Hal itu juga didasarkan hadis dari Aisyah, istri Nabi, seperti yang diriwayatkan dua guru besar hadis, yakni Bukhari dan Muslim. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah