Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Masjid Terapung dan Syiar Ramadan di Sikka

(Gabriel Langga/H-2)
05/5/2021 05:20
Masjid Terapung dan Syiar Ramadan di Sikka
MASJID TERAPUNG: Masjid Terapung An-Nur yang terletak di Kampung Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur( MI/GABRIEL LANGGA)

AZAN Isya telah berkumandang sekitar pukul 19.00 Wita, Senin (3/5). Satu per satu warga muslim di Kampung Wuring, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, berdatangan menuju masjid.

Warga yang didominasi para nelayan keturunan Bajo datang ke masjid ini untuk mengikuti ibadah salat Tarawih. Masjid yang mereka tuju ialah Masjid Terapung An-Nur yang berada di atas laut.

Masjid yang dibangun sejak 2012 itu ditopang 99 tiang penyangga dengan ketinggian 4 meter dari dasar laut yang berdiri kukuh untuk menahan beratnya bangunan. Angka 99 tidak lain merupakan nama-nama Allah (asmaulhusna).

Deru suara riak air laut yang bersahut-sahutan dari sekitar masjid membuat para jemaah semakin khidmat untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT selama bulan suci Ramadan.

Di masa pandemi covid-19, semua jemaah yang ingin salat Tarawih di masjid ini wajib mengikuti protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, orangtua dilarang membawa anak-anak di bawah 12 tahun.

Karena aturan pembatasan kapasitas, tidak semua jemaah bisa masuk masjid. Durasi tausiah atau ceramah pun tak boleh berlama-lama. Seusai ibadah salat Tarawih, warga diarahkan untuk segera pergi meninggalkan masjid.

Imam Masjid An-Nur, Jufri, mengisahkan berdirinya masjid terapung ini berawal dari robohnya sebuah musala yang dibangun di atas laut dengan sejumlah kayu. Bangunan musala itu roboh karena diterjang gelombang laut. Karena roboh, warga memindahkan lokasinya ke tempat lain.

"Kita pindahkan lagi lokasi. Jaraknya dari lokasi yang lama itu sekitar 30 meter dari lokasi yang saat ini kita sudah bangun masjid," ujar Jufri kepada Media Indonesia.

Di lokasi baru inilah berdirinya Masjid An-Nur. Saat air laut pasang, kata Jufri, masjid ini terlihat terapung. Warga membangun pemecah gelombang laut di depan masjid agar aman dari amukan gelombang laut.

Baharudin, salah satu warga Kampung Wuring mengatakan Masjid An-Nur hanya mengadakan salat Tarawih, tidak menyelenggarakan salat Jumat. Untuk salat Jumat, warga biasa melakukannya di Masjid Ar-Rahman.

Karena keunikannya, Masjid Terapung An-Nur merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Sikka. Namun, tidak di masa pandemi ini. (Gabriel Langga/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah