Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEPULUH hari terakhir di bulan Ramadan menjadi momentum penting bagi umat Islam yang menjalankan puasa. Apalagi, keberkahan serta rahmat Allah SWT tetap melimpah ruah.
Dalam tausiahnya, pendakwah yang juga pembimbing haji KBIH Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) KH Asep Zaenal Ausop menyampaikan, membaca Alquran ialah salah satu amalan penting yang harus dilakukan pada malam-malam terakhir ini.
Keutamaan membaca Alquran yang berisikan ayat-ayat Allah SWT ini merujuk pada surah Al-Baqarah ayat 129 ketika Nabi Ibrahim AS berdoa untuk Nabi Muhammad SAW.
"Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan kitab dan hikmah kepada mereka dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana," begitu bunyinya.
Ada empat pesan penting yang terkandung dalam surah ini. Pertama, Rasulullah SAW diutus untuk membimbing kita membacakan ayat-ayat Allah.
Pesan kedua, jelas Asep, terbaginya ayat Alquran menjadi dua, yakni quraniyah yang menjadi tanda-tanda kebesaran, keesaan, akhlak, dan keadilan Allah SWT. Yang kedua, ayat kauniyah yang menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah, meliputi semesta dan jagat raya, dan dipelajari sebagai sains yang saat ini bisa kita nikmati.
"Mempelajari langit melalui ayat-ayat kauniyah, lahirnya ilmu astronomi, (mempelajari) bumi lahirnya geologi, dan seterusnya, setelah itu Rasulullah mengajarkan Alquran. Ramadan ini kita kejar membaca satu kitab bukan hanya ayat per ayat," ujarnya dalam ceramah yang disiarkan secara daring itu, Minggu (2/5).
Pesan ketiga dari surah Al-Baqarah ayat 129 ialah Alquran mengajarkan hikmah atau kebijaksanaan. Dan keempat, Alquran menyucikan diri dan jiwa mereka dari segala macam kesyirikan, kekufuran, kejahatan, dan budi pekerti yang merusak.
Lailatulqadar
Di antara 10 malam terakhir itu, ada satu malam yang paling mulia dari 1.000 bulan, yakni Lailatulqadar. Asep menyampaikan, malam Lailatulqadar menjadi malam kemuliaan, ketika surah pertama Alquran diterima Nabi Muhammad yang tengah berada di Gua Hira.
Di malam Lailatulqadar itu pula, semua malaikat turun ke bumi membawa tugas memberi kedamaian, berkah hingga fajar menjelang. Karena itu pula, malam itu, kata Asep, menjadi malam sempit karena seluruh malaikat pada malam itu turun ke bumi.
Lailatulqadar juga menjadi malam takdir karena ketika malaikat turun ke bumi membawa seluruh catatan amal kita, kita diminta perbanyak berdoa memohon ampunan Allah SWT.
"Untuk dihapuskan amalan-amalan buruk kita selama di dunia, perbanyak ibadah jangan sampai ketika malaikat turun kita sedang melakukan maksiat," pungkasnya. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved