Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Takjil di Beru Cerminan Kerukunan Warga

MI
19/4/2021 01:15
Takjil di Beru Cerminan Kerukunan Warga
Warga membeli sajian untuk berbuka puasa atau takjil di Sikka, Nusa Tenggara Timur, kemarin.(MI/Gabriel Langga)

MEMASUKI Ramadan, pedagang makanan menu berbuka puasa membanjiri Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Wilayah ini saat bulan puasa setiap tahunnya menjadi pusat berkumpulnya pedagang takjil.

Aneka takjil, seperti es buah, es cendol, gorengan, aneka puding, dan menu lainnya dijajakan pedagang menjelang waktu berbuka puasa dengan harga yang cukup terjangkau.

Uniknya, pembeli takjil justru didominasi warga nonmuslim. Tak mengherankan karena mayoritas penduduk di Kabupaten Sikka dari kalangan nonmuslim. Para penjaja takjil pun senang karena dagangan mereka laris manis.

Salah satu pedagang, Siti Zulaiha, mengatakan selain umat Islam yang hendak mencari menu berbuka puasa, takjil yang ia jajakan juga diminati pembeli nonmuslim.

"Kalau umat Islam asli sini pasti mereka buat takjil ini untuk buka puasanya di rumah mereka. Kalau dagangan kita ini, yang beli takjil ini biasanya umat Islam asal Jawa yang bekerja sementara di Sikka ini, tetapi kalau dihitung-hitung justru pembeli takjil ini dari nonmuslim yang lebih banyak. Kalau di tempat di Beru sudah sejak lama, kalau Ramadan biasa pembeli dari nonmuslim paling banyak," papar dia saat ditemui Media Indonesia, Sabtu (17/4).

Siti mengatakan, pada Ramadan ini dirinya harus menambah lagi jumlah dagangan takjil ketimbang di hari-hari biasa. "Alhamdulillah sudah beberapa hari ini jualan takjil ini habis terus. Peminatnya cukup banyak dagangan saya, hampir setiap hari laku dibeli," kata dia.

Senada juga disampaikan pedagang takjil lain, Rusmina. Ia mengakui pemasukan yang ia dapat dari menjual takjil pada Ramadan ini sangat luar biasa.

"Paling banyak pembeli dagangan kita itu nonmuslim. Katanya buat camilan sore. Ada juga pembeli takjil ini dari muslim. Namun, kalau jumlah lebih banyak nonmuslim yang beli dagangan," tandas Rusmina.

Rusmina mengakui, dalam Ramadan ini banyak sekali yang datang membeli takjil ini terutama di sore hari sekitar pukul 16.00 Wita. "Takjil ini habis terus. Alhamdulillah keuntungan yang kita peroleh pada Ramadan ini dari jual takjil ini," ucap dia. (Gabriel Langga/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah