Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Kewajiban Berbakti kepada Orangtua

Fer/H-1
06/5/2020 05:20
Kewajiban Berbakti kepada Orangtua
Quraish Shihab(MI/SENO)

PADA Surah al-Ahqaaf (46:15) berbunyi wawash shainaa insaana biwaalidaihi ihsaanan (Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orangtuanya) yakni berbicara tentang pesan Allah kepada manusia, khususnya kepada anak perihal kewajiban berbakti kepada kedua orangtuanya.

Ayat pada surah al-Ahqaaf yang lalu, membahas tentang keesaan Allah. Selanjutnya dibicarakan kewajiban bakti kepada orangtua, ini memberi isyarat berbakti pada orangtua datang sesudah kewajiban taat kepada Allah.

Allah dan Rasulullah mengaitkan antara rida orangtua dan rida Allah. Kalau orangtua tidak rida kepada Anda, Allah pun tidak rida. Rida Allah itu bisa Anda temukan pada rida kedua orangtua.

Doa orangtua yang tulus, insya Allah dengan kehendak Allah akan dikabulkan. Penegasannya juga disampaikan Nabi Muhammad SAW, “Sungguh celaka orang yang masih memiliki orangtua atau hidup, tetapi dia tidak masuk surga.”

Berbakti artinya melakukan kegiatan baik yang menyenangkan orangtua, bukan sekadar menghormati. Bahkan sekalipun orangtua kita bukan muslim, kita tetap diwajibkan berbakti. Kecuali jika kita diminta mempersekutukan Allah, jangan taati perintahnya, tetapi perlakukan dia sebaik mungkin selama masa hidupnya.

Apa alasan kita wajib berbakti kepada orangtua, khususnya ibu? Hamalathu ummuhu kurhan wawadha’athu kurhan. Artinya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).

Selanjutnya wahamluhu wafishaaluhu tsalaatsuuna syahran artinya masa mengandung sampai menyapihnya selama 30 bulan. Atas dasar itu, kata ulama, ketika Rasulullah Muhammad SAW ditanya, siapa orang pertama yang paling wajib untuk kita berbakti? Nabi menjawab “Ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu.” Akan tetapi, hal itu tidak berarti antara ibu dan ayah mesti dipertentangkan.

Jadi apa yang harus dilakukan anak selain berbakti yaitu berdoa dengan bunyi ayat ‘Hatta idzaa balagha asyuddahu wabalagha arba’iina sanatan qaala rabbi auzi’nii an asykura ni’matakallatii an’amta ‘alai-ya wa’ala waalidai-ya wa-an a’mala shaalihan tardhaahu wa-ashlih lii fii dzurrii-yatii innii tubtu ilaika wa-innii minal muslimiin (Sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai 40 tahun, dia berdoa,

Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai, dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim)’. (Fer/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Mendalami Makna Ayat Al-Qur’an Melalui Aplikasi

    31/10/2023 20:36

    Aplikasi Tafsir Al-Mishbah yang dirancang untuk membuat ajaran Al-Qur’an lebih mudah diakses seluruh lapisan masyarakat pada era digitalisasi yang pesat.

  • Tafsir Al-Mishbah Karya Quraish Shihab Hadir di Aplikasi Android

    31/10/2023 19:01

    PUSAT Studi Al-Qur’an melucurkan aplikasi Tafsir Al-Mishbah karya Prof Quraish Shihab. 

  • Kemuliaan yang Hakiki

    29/4/2022 04:10

    KITA sering mendengar kata kemuliaan. Apa kemuliaan itu? Ia biasa diartikan dengan kedudukan tinggi yang mengundang pemiliknya dihormati.

  • Makna Hijrah

    24/4/2022 04:10

    TAHUKAH Anda, apa arti hijrah? Hijrah dari segi bahasa mempunyai dua makna

  • Hati Nurani

    22/4/2022 04:10

    KITA semua pasti pernah mendengar hati nurani? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hati nurani bisa diartikan antara lain perasaan hati yang sedalam-dalamnya

  • Hakikat Ilmu

    17/4/2022 04:20

    KALI ini kita akan berbicara tentang makna ilmu. Ilmu terambil dari bahasa Arab

Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah