Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Raih Momentum Emas meski di Rumah Saja

SYARIEF OEBAIDILLAH
24/4/2020 07:05
Raih Momentum Emas meski di Rumah Saja
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Prof Kamaruddin Amin,(ANTARA FOTO/Humas Kemenag-Romadanyl/mrh/aww.)

SITUASI pandemi covid-19 membuat semua aktivitas sebaiknya dilakukan di rumah, termasuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan 1441 Hijriah yang jatuh hari ini, Jumat (24/4). Meski dibatasi, sejatinya ini justru menjadi momentum emas bagi kaum muslimin.

Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Prof Kamaruddin Amin, dalam tausiah daring yang digelar Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nursiah Daud Paloh Media Group, Jakarta, kemarin.

Dengan banyaknya waktu di rumah, kata Kamaruddin, ibadah selama Ramadan jadi lebih maksimal untuk dilakukan bersama istri, anak, dan keluarga. "Ini menjadi istimewa karena sesuatu yang mungkin jarang kita lakukan akibat kesibukan kita sebelumnya," ujarnya.

Dipandu Ketua DKM Nursiah Daud Paloh Ade Alawi, Kamaruddin Amin pun membeberkan empat momentum emas yang bisa diraih selama menjalankan ibadah Ramadan di rumah. Pertama, kata Kamaruddin, Ramadan menjadi momentum untuk bertaubat. Momentum kedua, lanjut Kamaruddin, ialah taqarrub ilallah atau mendekat diri kepada Allah SWT dengan menjalankan ibadah salat dengan sebaik baiknya berupa salat wajib lima waktu, salat tahajud, qiyamul lail (ibadah malam), maupun zikir.

"Nabi Muhammad SAW menyatakan salat ialah mikraj orang beriman kepada Allah SWT. Salat merupakan komunikasi dan munajat kita kepada-Nya. Dengan salat kita bertransformasi menjadi orang bertakwa," paparnya. Selain salat sunah, kita juga bisa memperbanyak zikir. Terlebih, menurut para ahli, zikir yang memberi ketenangan jiwa berkorelasi dengan imunitas atau kekebalan tubuh. "Manakala hati seseorang senang dan bahagia, imunitasnya meningkat. Kondisi ini sangat baik melawan wabah covid-19. Jadi mari kita berzikir juga baca Alquran," serunya.

Jihad kemanusiaan

Momentum emas ketiga yang harus diraih adalah meningkatkan solidaritas sosial dengan membantu mereka yang tertimpa musibah maupun terdampak covid-19. Keempat, tutup Kamaruddin, Ramadan menjadi momentum untuk melawan covid-19 dengan jihad kemanusiaan, yakni dengan membatasi diri dan menjaga jarak untuk tidak menularkan atau ditulari.

Atas dasar itu pula, masjidmasjid di Tanah Air telah menyatakan tidak menggelar salat Tarawih pada Ramadan tahun ini, untuk mencegah penyebaran covid-19. Demikian juga dengan buka puasa atau sahur bersama.

Humas Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Helmy M Noor, mengatakan selain memutuskan tidak menggelar salat Tarawih, mereka juga tidak menggelar salat Jumat, dan berbagai kegiatan lain saat Ramadan. Hal yang sama dilakukan pengelola Masjid Al Falah Surabaya.

Dalam surat edarannya, Bupati Musi Rawas Hendra Gunawan mengimbau masyarakat menyegerakan membayar zakat fitrah di awal Ramadan. Sementara itu, Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz meminta agar peringatan Nuzululquran, tablig akbar, atau pengajian umum ditiadakan. (FL/DW/LD/HS/PO/YH/RF/MG/RK/YK/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah