Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PEMBAHASAN Tafisr Al Mishbah dilanjutkan dengan Surah Qaf ayat ke-16 sampai ke-22. Ayat sebelumnya berbicara tentang kuasa Allah yang menjadikan hari kemudian. Manusia dihidupkan kembali untuk dimintai pertanggungjawaban.
Pada ayat selanjutnya dikatakan bahwa Allah telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan hatinya. "Kami lebih dekat kepada mereka daripada pembuluh darah di leher.
Ada dua malaikat mencatat amal perbuatannya. Yang satu duduk di sebelah kanan dan yang satu di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkan, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir," demikian bunyi ayat ke-16.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa apa yang terpikir, menjadi bisikan hati seseorang, Allah Mahatahu. Namun, Allah tidak menuntut pertanggungjawaban dari niat buruk manusia di dalam hati. Ketika niat telah menjadi perbuatan, dicatat oleh malaikat.
Allah bersama malaikat-malaikat, dikatakan, lebih dekat daripada pembuluh darah, sehingga tidak seorang pun yang mengucapkan satu ucapan luput dari pengawasan malaikat yang terus-menerus hadir.
Ayat selanjutnya menggambarkan tentang sakratulmaut. "Maka datanglah sakratulmaut. Itulah kematian yang dulu engkau hindari."
Ayat ini mengingatkan bahwa kematian pasti datang, maka sebaiknya sambutlah dengan mempersiapkan diri di dunia, yakni dengan beramal dan berkelakuan baik. Dikatakan pula, "Setelah itu ditiupkan sangkakala. Itulah hari yang dijanjikan".
Setelah kematian, sangkakala ditiupkan. Tiupan pertama, semua alam raya hancur. Tiupan kedua, manusia yang telah mati dibangkitkan di padang mahsyar. Itu hari yang dijanjikan dalam Alquran. Setiap orang datang ke sana, bersama seorang pengiring dan saksi.
Mereka diantar menuju tempatnya. Lalu dikatakan, "Dulu sewaktu di dunia, kamu lengah, tidak percaya ada surga dan neraka. Sekarang kami buka tabir yang menutup matamu sehingga pandanganmu pada hari ini sangat tajam."
Kesimpulan dari ayat 16-22 ini, sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan segala hal yang dibutuhkan. Allah menyiapkan kebutuhan manusia di dunia dan kehidupan yang akan datang pada hari setelah kematian. Jangan beranggapan Allah hanya menciptakan manusia, tetapi Dia memelihara.
Allah juga lebih dekat dengan manusia, melebihi urat nadi yang berada di leher. Setiap manusia, selalu ditemani oleh dua malaikat yang mencatat setiap amalan dan perbuatan.
Karena itu, setiap orang hendaknya berhati-hati dalam berucap dan bersikap. Disebutkan pula, bahwa orang-orang yang tidak percaya adanya hari kemudian, setelah kematian akan menghadapi kesulitan. (Ind/H-1)
Aplikasi Tafsir Al-Mishbah yang dirancang untuk membuat ajaran Al-Qur’an lebih mudah diakses seluruh lapisan masyarakat pada era digitalisasi yang pesat.
PUSAT Studi Al-Qur’an melucurkan aplikasi Tafsir Al-Mishbah karya Prof Quraish Shihab.
KITA sering mendengar kata kemuliaan. Apa kemuliaan itu? Ia biasa diartikan dengan kedudukan tinggi yang mengundang pemiliknya dihormati.
TAFSIR Al-Mishbah episode 19 membahas Surah Al-Jumuah ayat 5 - 8. Dalam ayat-ayat tersebut, diceritakan kisah kaum Yahudi.
Kalau Alquran tidak ada yang melalui mimpi, semua ayat-ayat Alquran diterima Nabi melalui malaikat Jibril. Jadi, disebut Inna anzalnahu fi lailatul mubarakah.
Alquran merupakan petunjuk dan pedoman hidup yang harus diimani oleh setiap muslim. Penjelasannya ada pada Surah Az Zukhruf yang akan dibahas dalam Tafsir Al Mishbah episode pertama ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved