Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Mari Merajut Persaudaraan

Syarief Oebaidillah
07/5/2019 08:20
Mari Merajut Persaudaraan
BUKA PUASA DI MASJID ISTIQLAL: Umat muslim menanti waktu berbuka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, kemarin. Masjid Istiqlal menyiapka(MI/SUSANTO)

YANG pertama selalu mengesankan, begitu juga dengan ibadah saum Ramadan di hari pertama, kemarin. Dalam suasana syahdu bulan mulia ini pula, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam untuk mengutamakan semangat persaudaraan dan toleransi.

"Pada momentum bulan Ramadan yang mulia ini, saatnya kita mengakhiri semua saling sengketa, saling tuduh, fitnah, dan saling olok dengan penyebutan 'kampret' dan 'cebong'. Marilah kita kembali menjadi manusia yang mulia karena kita adalah saudara," kata Wakil Ketua Umum MUI Pusat, KH Zainut Tauhid, kepada Media Indonesia, kemarin.

Dalam Islam, imbuhnya, memanggil seseorang dengan sebutan buruk dan berkonotasi negatif itu terlarang. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al Hujurat ayat 49. "Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk)."

Selain memanggil dengan sebutan buruk, menurut Zainut, kaum muslim juga dilarang membela egoisme kelompok yang sempit dan berlebihan (asabiah). Hal itu sebagaimana diamanatkan Rasulullah SAW dalam sabdanya.

"Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada asabiah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena asabiah dan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena asabiah." (HR Abu Dawud).

Dengan dua dalil itu pula, Zainut mengingatkan, umat Islam untuk menghargai perbedaan dan meninggalkan sikap dalam kehidupan sosial dan keagamaan, agar tidak terjebak pada sikap ekslusivisme yang dapat melahirkan pertentangan, perselisihan, dan perpecahan.

Sebaliknya, umat dapat mengembangkan semangat persaudaraan, baik persaudaraan Islam maupun persaudaraan kebangsaan, terlebih di bulan mulia ini.

"Setelah pemilu, seluruh masyarakat agar merajut lagi tali silaturahim dan persaudaraan hakiki yang selama ini tercabik-cabik, terkotak-kotak, dan terbelah. Karena perbedaan pilihan politik, kita sering 'perang' di media sosial maupun dalam kehidupan keseharian kita," tegas Zainut yang pernah menjadi Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) selama dua periode itu.

 

Perbuatan sia-sia

Pada bagian lain, Wakil Sekretaris Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI periode 2010-2015 itu juga mengingatkan agar memaknai Ramadan sebagai bulan yang penuh rahmat dan kasih sayang.

Berpuasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan, minum dan semua hal yang dapat membatalkannya. Hindarilah perbuatan sia-sia, pemborosan, dan hal-hal lain yang mendatangkan kemudaratan bagi diri sendiri dan orang lain.

Dengan berpuasa, kita dapat melatih kepekaan terhadap kesulitan orang lain, melatih empati kita kepada orang yang belum beruntung, dan keberpihakan kepada orang yang teraniaya.

Lebih dari itu, sambungnya, puasa dapat membentuk pribadi yang menghargai nilai-nilai kemanusian dan hak asasi manusia. Puasa dapat menjauhkan diri dari perbuatan zalim, aniaya, fitnah, hoaks, ujaran kebencian, dan bentuk kejahatan lainnya.

Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah SAW pernah mengingatkan, "Betapa banyak mereka berpuasa tanpa memperoleh apa pun dari ibadah puasanya kecuali sebuah proses menahan lapar dan dahaga."

Untuk menjaga kesyahduan Ramadan, MUI juga mengingatkan lembaga penyiaran meningkatkan kepatuhannya pada UU Penyiaran serta Pedoman Perilaku dan Standar Program Siaran agar tidak menampilkan tayangan yang mengandung kekerasan, perilaku seks menyimpang, hal-hal gaib, paranormal, klenik, dan candaan yang berlebihan.

"Kepada para pengusaha, MUI juga meminta penyedia jasa hiburan malam tutup selama Ramadan. Kepada para pengusaha jasa restoran dan warung makan untuk mengatur waktu operasionalnya dan/atau membuka usahanya dengan tidak secara terbuka, atraktif, dan terang-terangan," pungkasnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah