Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
BULAN Ramadan dengan segala keistimewaan dan berkah di dalamnya hendaknya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh kaum muslimin. Hal itu mengingat waktu yang diberikan hanya sebulan lamanya, tapi penuh hikmah luar biasa. Jadi, upayakanlah agar momentum Ramadan menjadi kesempatan meraih magfirah atau ampunan Allah SWT. “Peluang terbesar yang Allah berikan kepada kita, meraih ampunan dan rida-Nya dengan menabung, membekali kita dengan kebaikan. Peluang terbesar dalam hidup kita terdapat di bulan Ramadan. Tentu di bulan dan waktu lain peluang itu juga terbuka lebar. Namun, saat Ramadan Allah beri peluang dan kesempatan terbesar buat kita,” kata Ustaz Umar Shahab saat memberi tausiah bakda salat zuhur di Masjid Baitut Tholibin, Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (6/6).
Umar Shahab mengutip Alquran Surah Ali Imran ayat 133. “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan bersegeralah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” Makna ayat ini, Allah memberi kesempatan kita untuk bergegas, tidak menunda apalagi mengabaikan kesempatan di dunia ini. “Di Surah Ali Imran tersebut Allah SWT menawarkan dua hal, yakni ampunan dan surga,” cetusnya.
Allah SWT membersihkan kita dengan mendapat ampunan. Memang betul ketika manusia sebelum masa kematian dan saat kematian masih diberi peluang ampunan, tapi peluangnya kecil. Dalam ayat lain, lanjut Umar, Allah memberi peluang ampunan kepada orang beriman dengan cara menginfakkan rezeki yang Allah anugerahkan melalui berzakat, infak, dan sedekah.
Ia mengingatkan kehidupan manusia di alam fana ini hanya sebentar. Allah berikan setiap tahun bulan istimewa Ramadan datang dan berlalu begitu saja. Kemudian manusia baru tersadar akan kesibukan duniawi yang mendera dia hingga menuju kematian. “Usia kita umumnya tertinggi 60-80 tahun, lalu kita mati dan nanti dihisab, meraih surga yang abadi atau sebaliknya neraka yang abadi,’’ tambahnya.
Alangkah ruginya kehidupan dunia yang singkat dan sebentar ini jika mendapat akhir hidup kesengsaraan tiada batas. “Manusia sering kali lupa dengan mendapat kenikmatan yang sedikit di dunia berupa jabatan kedudukan, kekayaan, dan kehormatan yang tidak langgeng apalagi tidak diisi dengan kebaikan. Akhirnya mati dalam kesengsaraan,” ujarnya.
Firaun
Lebih lanjut ia mencontohkan sosok Firaun yang Tuhan berikan kekuasaan dan kedudukan serta kehormatan yang menjadi sombong serta angkuh. Dia lupa diri dan mengultuskan dirinya menjadi tuhan, tapi akhirnya mati tak berdaya tersapu air bah Laut Merah bersama pasukannya. “Jadi kita mesti sadar apa sih yang kita peroleh dan kita dapat dari sisi duniawi kita. Apa yang sudah kita peroleh berupa kendaraan, uang, kenikmatan hidup. Sejauh mana kita dapat menikmati hidup kita? Saat ini kebanyakan kita yang masuk usia 40-50 tahun ke atas terpaksa membatasi makanan dan diet karena takut penyakit kolesterol, diabetes, jantung, kanker, dan lain lain. Inilah contoh kita manusia tidak berdaya terhadap kehidupan duniawi,’’ ungkap dia.
Di sisi lain, Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang memberikan pilihan dan tawaran kepada kita peluang luar biasa, yakni dengan mendapatkan sesuatu yang amat bermanfaat untuk selama-lamanya di dunia dan akhirat. “Allah tawarkan peluang luar biasa dengan janji-janji-Nya. Dia tawarkan kenikmatan dan rida-Nya. Rida Allah jauh lebih besar dari apa pun. Jadi walaupun sebagai manusia kondisi kehidupan kita terbatas, peluang yang Allah tawarkan kepada kita luar biasa. Jadi, mari kita manfaatkan Ramadan sebaik-baiknya. Jangan kita lalai dengan pesona duniawi yang menggoda,” pungkasnya. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved