Utamakan Pencegahan di TNI-AL

JAJARAN Korps Polisi Militer TNI-Al diharus­kan mampu beradaptasi dan mengasah kemampuan dalam menangani pelbagai tindak pidana di internal TNI-AL. Setiap upaya penanganan pun harus sesuai prosedur operasi serta ketentuan hukum yang berlaku.

“Korps Polisi Militer Angkatan Laut harus bekerja lebih keras, tidak hanya pada upaya-upaya represif atau penindakan, tetapi juga pada tindakan preventif atau pencegahan terhadap setiap potensi pelanggaran yang mungkin terjadi,” ujar Kepala Staf TNI-AL Laksamana Ade Supandi di Mabes TNI-AL, Cilangkap, Jakarta, kemarin.

Amanat tersebut disampaikan Ade seusai memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pusat Polisi Militer AL (Danpuspomal) dari Laksamana Pertama Muhammad Richard kepada Brigjen (Mar) I Ketut Suardana.

Menurutnya, era globalisasi saat ini sangat memengaruhi sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk prajurit TNI-AL. Dampak terbesar dari globalisasi ialah kecenderungan gaya hidup konsumtif dan serbainstan sehingga mengubah pola sikap, pola pikir, dan perilaku para prajurit.

Diharapkan dengan sejumlah upaya represif dan preventif, lanjut Ade, Korps POM AL mampu memberikan kontribusi positif, khususnya dalam menjaga nama baik para prajurit terutama institusi TNI-AL di mata publik.

Pembinaan disiplin personel juga harus dilaksanakan secara terus-menerus, serta konsisten, dan mengedepankan sinergitas dengan institusi terkait lainnya. Tujuannya agar tingkat pelanggaran disiplin dan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh prajurit TNI-AL dapat semakin menurun.

Menurutnya, ada 8 fungsi utama POM AL di antaranya penegakan hukum, penegakan tata tertib dan disiplin, serta penyidikan, dan penyelidikan kriminal, seperti yang tertuang dalam UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.

“Dengan memedomani semboyan Wijna Wira Widhayaka, yang berarti prajurit penegak peraturan dan disiplin yang berwatak kesatria, arif, dan bijaksana, saya yakin jajaran Korps POM AL mampu melaksanakan amanah itu.” (Gol/P-5)