Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PILKADA DKI 2017 memasuki putaran kedua. Dua pasangan yang tersisa, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan Sandiaga Uno bersaing menjadi yang terbaik. Masing-masing calon punya simpatisan yang telah menyuarakan pilihan mereka pada pencoblosan 15 Februari lalu.
Menurut survei yang dilakukan Media Survei Nasional, untuk sementara, Anies-Sandi masih unggul dengan elektabilitas sebesar 46,3 persen. Sementara itu, tingkat keterpilihan Ahok-Djarot sebesar 39,7 persen.
Namun demikian, belum berarti Anies-Sandi bakal menang di putaran kedua nanti. Sebab, masih ada suara dari kalangan pemilih Agus Harimuti Yudhoyono-Sylviana Murni yang telah kalah di putaran pertama. 'Suara mereka inilah yang akan menentukan hasil putaran kedua nanti," kata Direktur Eksekutif Media Survei Nasional Rico Marbun di Jakarta, Senin (6/3).
Dia menuturkan, berdasarkan survei yang dilakukannya, pemilih Agus-Sylvi tidak otomatis mengalihkan dukungannya kepada Anies-Sandiaga.
Menurutnya, sebagian besar konstituen Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga tidak menggeser dukungan di putaran kedua. Perubahan arah dukungan pemilih Agus- Sylvi bakal menjadi penentu hasil pertarungan di putaran kedua. “Pertarungan di putaran kedua adalah bagaimana untuk bisa memperebutkan suara pemilih Agus-Sylvi.”
Rico menyatakan hanya sebanyak 35 persen pemilih Agus-Sylvi di putaran pertama yang sudah memutuskan mendukung Anies-Sandi di putaran kedua. Sementara itu, sebanyak 10 persen pendukung Agus-Sylvi sudah terkonversi menjadi pemilih Ahok-Djarot.
“Berarti lebih dari separuh konstituen Agus-Sylvi masih pikir-pikir mau memilih siapa,” ujar dia.
“Elektabilitas mereka (Ahok-Djarut dan Anies-Sandi) sekarang terpaut selisih 6 persen. Tapi, perlu kita ingat, masih ada 14 persen suara yang belum menentukan pilihan." OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved