Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Terendus, Praktik Rasywah dalam Perawatan Garuda

MI
04/3/2017 10:16
Terendus, Praktik Rasywah dalam Perawatan Garuda
(Dok. MI)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan, pemeriksaan mantan Dirut Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia PT Garuda Indonesia, Richard Budihadianto, dan VP Corporate Planning PT Garuda Indonesia, Setijo Wibowo, dilakukan untuk menelusuri aliran suap yang diterima Emirsyah Satar.

Penyebabnya, suap terhadap mantan Dirut PT Garuda itu diduga tidak hanya diberikan untuk pengadaan pesawat dan mesin, tetapi juga perawatan.

“Sejumlah saksi yang kita periksa masih dalam proses klarifikasi dan menguraikan lebih lanjut bagaimana proses pengadaan pesawat dan mesin, apakah termasuk juga perawatannya. Karena pengadaanya itu dari satu perusahaan (Rolls-Royce),” terang Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Menurutnya, perkara suap dari Rolls Royce sekitar Rp46 miliar itu tidak hanya menjerat Emirsyah dan Soetikno Soedarjo.

KPK berkeyakinan masih terdapat keterlibatan pihak lain sehingga kedua tersangka itu disematkan pasal turut serta pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

“Maka kami dalam proses penyidikan kasus ini mendalami pihak lain yang turut serta bersama-sama kedua tersangka itu ikut menerima aliran dana (suap dari Rolls-Royce),” paparnya.

Sementara itu, Richard yang mengenakan kemeja warna putih lengan pendek keluar dari ruang pemeriksaan lantai dua Gedung KPK pukul 15.05 WIB. Dengan langkah cepat, pria paruh baya itu menghindar dari kejaran wartawan yang ingin bertanya seputar pemeriksaan.

Richard tetap menutup rapat mulutnya dan langsung masuk ke kendaraan dan berlalu meninggalkan kerumuman wartawan. Selain Richard, KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi lain, Setijo Wibowo, untuk penyidikan dengan tersangka Emirsyah yang telah ditetapkan sebagai tersangka suap pengadaan 50 pesawat dan 11 mesin pesawat Rolls-Royce .

Emirsyah diduga telah menerima suap dari pengadaan 11 pesawat Airbus A330-300 oleh PT Garuda pada 2012. Suap itu bersumber dari Rolls-Royce dengan perantara Dirut PT Mugi Rekso Abadi (MRA) Group, Soetikno Soedarjo.

Emirsyah diduga menerima suap sekitar Rp20 miliar dalam bentuk uang dan barang dari Soetikno. (Cah/P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya