Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tiga Masalah Pokok Banten Diangkat dalam Debat Perdana

Thomas Harming Suwarta
27/12/2016 22:57
Tiga Masalah Pokok Banten Diangkat dalam Debat Perdana
(MI/SUMARYANTO)

DEBAT pertama pasangan calon (paslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Banten yang disiarkan langsung Metro TV, Selasa (27/12) malam, mengangkat tiga masalah utama yang dihadapi saat ini. Ketiga masalah itu ialah kesejahteraan masyarakat, kualitas birokrasi yang buruk, dan marjinalisasi perempuan.

"Itulah kenapa pada debat pertama ini kami mengangkat tema tentang Peningkatan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik serta Pemberdayaan Perempuan. Diharapkan agar kesempatan ini bisa menjadi rujukan bagi masyarakat Banten untuk memilih calon pemimpin mereka yang tepat," kata Ketua KPU Provinsi Banten Agus Supriyatna saat memberikan kata sambutan sebelum debat.

Menanggapi isu peningkatan kesejahteraan masyarakat, paslon nomor urut satu Wahidin Halim dan Andika Hazrumy berkomitmen untuk meningkatkan daya saing daerah dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Komitmen kami adalah membangun 1000 sekolah dan memperbaiki infrastuktur baik jalan terutama di daerah yang masih terbelakang seperti Lebak dan Pandeglang. Selain itu, kami juga akan memperbanyak sekolah kejuruan untuk menekan angka pengangguran," kata Wahidin.

Sementara itu, paslon nomor urut duam Rano Karno dan Embay Mulya Syarif akan memastikan pengelolaan sumber daya ekonomi yang ada, terutama mengembangkan wilayah pesisir dan kelautan.

"Banten memiliki 317 garis pantai dan itu betul menjadi potensi kelautan yang tidak main-main. Ini akan kami maksimalkan potensinya. Dan tentu saja kami juga akan luncurkan program kewirausahaan dengan satu keluarga satu wirausaha. Ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Rano, yang juga Gubernur nonaktif Banten.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016, Provinsi Banten mencatat angka balita gizi buruk sebanyak 1.078, angka harapan hidup 69,43&, di mana angka ini berada di bawah rata-rata nasional sebesar 70,78%.

"Secara konkret Pemerintah Banten itu terdiri atas 4 kabupaten dan 4 kota, tentu Pemerintah Provinsi harus memberikan stimulan ke daerah untuk menjamin kabupaten dan kota mengurangi angka gizi buruk dan kesehatan ibu. Dan yang penting bukan hanya saat melahirkan, tetapi sejak dalam kandungan itu harus betul dijamin. Intinya sinergikan program dengan kabupaten dan kota," jelas Rano.

Ditambahkan oleh Wahidin bahwa persoalan gizi buruk akan bisa diselesaikan dalam waktu hanya enam bulan.

"Saya akan adakan program memberi susu kepada bayi-bayi kita. Intinya harus ada intevensi kesehatan. Provinsi juga harus menyerasikan program pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Dan tambahan lagi adalah memperkuat peran posyandu," kata mantan Wali Kota Tangerang tersebut.

Terkait reformasi birokrasi, pasangan Rano-Embay yang didukung PDIP, NasDem, dan PPP menjelaskan pentingnya terobosan reformasi birokasi di Banten dengan memastikan pelayanan terpadu satu pintu, pembangunan merit sistem, mendelegasikan kewenangan yang bisa diberikan kepada pejabat tertentu sehingga tidak terpusat semuanya pada gubernur serta melakukan proses lelang jabatan dan pemberian pelatihan yang simultan bagi pejabat daerah.

Sementara bagi Wahidin, dasar refeormasi birokrasi harus dimulai dengan perubahan paradigma bahwa birokasi harus melayani bukan dilayani.

"Intinya melayani karena melayani juga adalah ibadah," kata Wahidin.

Seperti diberitakan, Pilkada Banten kali ini hanya diikuti oleh dua paslon yaitu nomor urut 1 Wahidin Halim-Andika Hazrumy dan nomor urut 2 Rano Karno-Embay Mulya Syarif. Wahidin-Halim didukung oleh tujuh parpol yaitu Golkar, Demokrat, PKB, Hanura, PKS, Gerindra, dan PAN. Sementara pasangan Rano-Karno didikung PDIP, NasDem, dan PPP.

Wahidin berpengalaman sebagai Wali Kota Tangerang dua periode, sementara Andika merupakan mantan anggota DPR. Rano sendiri berpengalaman selama 5 tahun terakhir sebagai petahana Wakil Gubernur dan Gubernur Banten dan wakilnya Embay merupakan aktivis organisasi Islam di Provinsi Banten. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya