Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Dinamika Kehidupan Berbangsa dan Bertanah Air Jauh dari Nilai Para Pendiri Negara

09/12/2016 17:10
Dinamika Kehidupan Berbangsa dan Bertanah Air Jauh dari Nilai Para Pendiri Negara
(Ist)

ANGGOTA Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) MPR Ahmad Sahroni menilai dinamika kehidupan berbangsa dan bertanah air akhir-akhir ini jauh dari nilai-nilai budi luhur para pendiri negara ini (founding fathers).

Indikasinya, kata dia, munculnya gaya dan pola hidup yang tidak mencermikan budaya ketimuran Indonesia.

"Kondisi ini sangat merisaukan kita semua," ujar Ahmad Sahroni di tengah-tengah kegiatan 'Sosialisasi Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' di Balai Pertemuan Kebon Bawang yang diikuti 150 warga dari daerah Tugu Selatan dan Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, Jumat (9/12).

Saat ini, lanjut Sahroni, masyarakat Indonesia sangat mudah terpengaruh oleh budaya atau perilaku yang sebenarnya tidak mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Misalnya, budaya perilaku konsumtif dan gaya hidup modern.

"Gaya hidup seperti ini lazim dianut masyarakat kekinian. Namun di sisi lain, pemahaman akan pentingnya pengamalan nilai-nilai Pancasila jauh tertinggal," kritiknya.

Bahkan, celakanya masih ada warga yang tidak hafal dengan isi dan lambang Pancasila itu sendiri. Padahal, Pancasila merupakan simbol jati diri bangsa Indonesia.

"Jadi, Pancasila itu identitas bangsa Indonesia yang menjadi pemberi semangat demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia serta menjadi pembeda bangsa kita dengan bangsa lainnya di dunia," tuturnya.

Sahroni mengatakan, nilai-nilai Pancasila memiliki peran yang sangat sentral dalam kehidupan berbangsa Indonesia. Dalam kasus-kasus hukum yang berbau suku, agama, ras, dan antargolonga (SARA) misalnya, nilai-nilai Pancasila bisa menjadi katalisator yang bisa mencegah terjadinya perpecahan sesama anak bangsa.

"Dengan ditanamkannya nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat seperti salah satu fungsi Pancasila sebagai asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang berarti bahwa Pancasila sebagai dasar negara merupakan sumber dari segala sumber hukum Indonesia," terangnya.

Sahroni, yang juga anggota Komisi III DPR ini, juga meminta masyarakat agar memercayakan sepenuhnya proses penanganan kasus-kasus hukum kepada aparat penegak hukum. Sebab, diyakininya, aparat penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan akan bersikap adil dan profesional.

"Proses hukum yang berjalan kita hormati dan tidak perlu melakukan aksi-aksi yang sifatnya intervensi dan mempengaruhi kinerja aparat yang sudah dalam koridor hukum," pungkas Sahroni.‎ (RO/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya