Ini 6 Tuntutan Buruh pada Prabowo Esok, termasuk Penghapusan Outsourcing

PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan pihaknya akan menyampaikan 6 tuntutan kepada Presiden Prabowo Subianto saat peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (1/5).

Enam tuntutan buruh kepada Presiden Prabowo adalah penghapus outsourcing (tenaga alih daya), pembentukan satuan tugas pemutusan hubungan kerja (satgas PHK), upah yang layak, pengesahan RUU (Rancangan Undang-Undang) Ketenagakerjaan, pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT), dan pengesahan RUU Perampasan Aset.

Baca juga : Ini 6 Tuntutan Buruh pada Prabowo Esok, termasuk Penghapusan Outsourcing

Selain itu, Said mengatakan, buruh juga meminta pemerintah meratifikasi Konvensi ILO No. 188 tentang Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan. Langkah ini dinilai penting untuk melindungi buruh perikanan dari kerja paksa, eksploitasi, dan perdagangan manusia di sektor perikanan.

Baca juga : Penuhi Undangan Buruh, Prabowo akan Hadiri Peringatan May Day 2025 di Monas

Said mengklaim mayoritas buruh akan mendukung kebijakan Presiden Prabowo. "Saya klaim lebih 95% buruh dengan perayaan Mayday besok mendukung Kebijakan Pak Prabowo yang sudah dibuktikan antara lain keberpihakan Presiden Prabowo untuk menetapkan upah minimum 6,5%. Itu capain yang sangat luar biasa Setelah 10 tahun sebelumnya gak pernah naik upah," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4).

Menteri Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Istana Prasetyo Hadi, telah menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Monas, Jakarta. Kedatangan itu sebagai jawaban akan undangan dari sejumlah organisasi buruh.

Ada sekitar 200 ribu buruh dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), serta Purwakarta, Karawang, Serang, hingga Cilegon akan menghadiri peringatan Hari Buruh Internasional di Lapangan Monas.  Selain itu, serikat buruh di 30 provinsi juga bakal menggelar aksi yang sama di masing-masing daerah. (M-1)