Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
LEMBAGA survei Indo Barometer mengeluarkan rilis terbaru yang mengungkap bahwa alasan terbanyak pemilih menentukan presiden pada 2024 bukan lagi pada sosok yang mencitrakan merakyat, melain sosok tegas dan berani. Hal itu berbanding terbalik dengan alasan pemilu pada Pilpres 2019 dan 2024.
"(Pilpres) 2014 dan 2019, alasan tertinggi pemilih itu adalah merakyat, tegas nomor 2. (Pemilu) 2024, kelihatannya ada perubahan, tegas nomor 1, merakyat nomor 2," ujarnya dalam diskusi bertajuk Adu Gagasan Cari Dukungan: Bedah Kritis Visi Misi Capres, di Jakarta, Sabtu (11/11).
Rilis Indo Barometer yang didasarkan pada survei 25-31 Oktober 2023 menunjukkan, 25% responden menjadikan sosok tegas dan berani dalam memilih presiden. Adapun perhatian dengan rakyat/pro rakyat hanya menjadi alasan 16,2% responden. Sementara itu, visi-misi capres berada di urutan ke-16 dengan 0,9% responden.
Baca juga: Populi Center Sebut Mayoritas Masyarakat Ingin Pilpres Berjalan Satu Putaran
Alasan terbesar lainnya bagi pemilih untuk menentukan presiden adalah pintar/intelektual (8,4%), berwibawa (6,2%), amanah dan antikorupsi (4%), kinerjanya terbukti (3,8%), mampu membawa Indonesia lebih baik (2,8%), berpengalaman (2,6%), berjiwa pemimpin (2,3%), dan berkepribadian baik (1,9%).
Qodari mengakui, alasan pemilih menentukan seorang pemimpin dalam teori voting behaviour memang menjadi perdebatan selama ini. Saat Anies terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2017 lalu, misalnya, ia meyakini alasan terbesarnya didasarkan karena isu keagamaan. Namun, ia tidak memungkiri jika ada pendapat yang berbeda.
Baca juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Turun Drastis Gara-Gara Putusan Mahkamah Keluarga
Perwakilan TPN pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ansy Lema, yang hadir dalam acara tersebut mengatakan bahwa pemilih terdiri dari beragam jenis. Contohnya, pemilih rasional dan transformasional yang mau memeriksa ide, gagasan, atau visi-misi setiap capres-cawapres.
"Tetapi juga ada pemilih yang mungkin transaksional. Atau mungkin yang paling banyak pemilih yang segmentasinya melodramatik, yang harus didekati dengan pendekatan yang cenderung lebih psikologis," kata Ansy.
Oleh karena itu, Ansy menyebut Ganjar-Mahfud mencantumkan percepatan pelaksanaan demokrasi substantif ke dalam salah satu misi yang dibawa. Bagi pasangan tersebut, demokrasi substantif harus terus dibangun melalui literasi dan edukasi dengan tujuan meningkatkan bobot dan kualitas demokrasi, termasuk pemilu.
"Ruang-ruang diskursus publik harus didorong semakin kuat, sehingga kemudian masyarakat kita itu melihat soal, misalnya lapangan kerja," tandasnya.
Adapun politisi PAN Eddy Soeparno mengatakan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memasukkan agenda perubahan iklim dalam visi-misinya. Ia mengklaim, 52% pemilih muda sangat peduli dengan isu tersebut. Salah satu fokus yang bakal diakselerasikan Prabowo-Gibran, sambungnya, terkait dengan transisi energi.
"Sekarang ini 67% pembangkit listrik kita masih berbasis fosil, 12% energi terbarukan. Ini harus kita balik, supaya kita bisa menghentikan laju peningkatan suhu yang sekarang ini kita berada di ambang boiling point," tandasnya. (Tri/Z-7)
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
KERAGUAN Erizal terhadap hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia dinilai berlebihan. Apalagi posisinya sebagai sekretaris partai politik dan peneliti.
SURVEI Poltracking Indonesia pada Pilgub Sumbar, yang hasilnya menyebutkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni berada pada posisi teratas dengan presentase elektabilitas sebesar 49.5%.
PENGAMAT Politik John Retai, menilai lembaga survei Charta Politika Indonesia berkemungkinan melakukan kesalahan dalam survei Pilgub Kalimantan Tengah (Kalteng) 2020.
PENGAMAT politik M Qodari, mengatakan peluang kemenangan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam pencalonan sebagai kepala daerah lebih besar di Pilkada Jawa Tengah.
Dengan dihapuskannya PT, setiap partai pemilu bisa mengajukan capres-cawapres di Pilpres 2029. Dengan begitu, para putra terbaik bangsa punya kesempatan jauh lebih besar untuk nyapres.
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Anies yang diusung oleh Partai NasDem sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024
Anies pun turun mencoba ikut memanen kol bersama para petani
Masyarakat menginginkan Indonesia yang lebih adil dan adil makmur bagi semua, bukan untuk sebagian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved