Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Dialog Berkesinambungan untuk Pecahkan Masalah di Papua

Ghani Nurcahyadi
03/6/2021 14:13
Dialog Berkesinambungan untuk Pecahkan Masalah di Papua
Dialog mengenai Papua yanah digelar FORSEMI dan UKI(Dok. FORSEMI)

PERSOALAN yang menimpa Papua menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh elemen bangsa untuk dicarikan solusi yang paling tepat. Diperlukan dialog berkesinambungan untuk mencapai kesepakatan menyelesaikan masalah di Papua. 

Hal itu ditegaskan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri Komjen Paulus Waterpauw saat menghadiri webinar Dialog Kebangsaan Lintas Generasi Papua yang diselenggarakan Pustaka Studi Papua Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan Forum Seniot dan Milenial (FORSEMi). 

“Persoalan Papua saat ini menjadi buah bibir dan buah pikir Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan lintas generasi. Sebagai generasi yang mengisi kemerdekaan, merupakan tugas kita untuk berdiskusi, membahas dan mengkaji bagian-bagian yang menjadi konsep bangsa, dibutuhkan dialog yang dilakukan berkali-kali agar untuk mencapai suatu kesepakatan bersama," kata Paulus. 

Putri Presiden RI Ke 4 Abdurrahman WahidWahid, yang juga salah satu founder The Wahid's Institute, Yenny Wahid mengatakan, isu Papua terbagi dalam 3 isu besar yaitu Isu keadilan, Isu Kemanusiaan dan Isu Identitas. Untuk menyelesaikan 3 isu besar ini membutuhkan kebijakan pusat dan daerah dan 3 isu ini harus diselesaikan.

Baca juga : Masa Tugas Satgas Operasi Nemangkawi Diperpanjang

Ketua Umum FORSEMI Papua Freddy Numberi mengatakan, Pancasila yang sudah 76 tahun menjadi pengikat Indonesia harus bisa diinternalisasi ke seluruh elemen bangsa, sehingga ideologi seperti Papua Merdeka tidak lagi bisa tumbuh di Indonesia. 

Menurut Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu, dengan memahami dan merevitalisasi semangat Nasionalisme di era milenial, diperlukan pendalaman nilai-nilai Pancasila yang hakiki. 

“Sehingga di era digitalisasi dewasa ini, jiwa, semangat dan roh Pancasila benar-benar terinternalisasi dalam jiwa para generasi milenial Papua khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya," ujar Freddy.

Ketua Pusat Studi Indo-Pasifik Universitas Cenderawasih Melyana Pugu menegaskan, permasalahan di Papua membutuhkan alat ukur dan regulasi yang tidak tumpang tindih. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya