Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
KAPOLDA Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi langsung bergerak cepat usai dilantik. Rudy bakal langsung memimpin pengejaran pada gembong teroris Santoso.
"Saya tidak akan ada di Palu, yang pasti saya akan turun langsung mengejar Santoso di manapun dia berada," kata Rudy usai serah terima jabatan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/3).
Rudy mengungkapkan, belum akan merubah strategi yang ada sekarang untuk mengejar Santoso. Jenderal bintang satu itu masih akan menerapkan strategi yang sudah dilakukan sebelumnya.
Terkait personel, Rudy menyebut saat ini jumlah personel yang ada masih mencukupi. Dia bakal memaksimalkan anggota yang ada saat ini.
"Sampai sekarang personel sudah cukup kita hanya perlu persiapkan diri lebih baik," tambah Rudy.
Rudy mengakui tempat sembunyi Santoso dan pengikutnya di hutan belantara menjadi salah satu kendala. Tapi kata dia, dengan persiapan yang lebih baik lagi, Santoso secepatnya akan tertangkap.
"Kita belum beruntung , namun kita sudah lakukan yang terbaik semua," pungkas Rudy.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dalam pidatonya meminta Rudy fokus untuk menangkap Santoso juga jaringannya di Poso.
"Salah satu tugas penting suadara ke depan termasuk melakukan perburuan dan pengejaran terhadap pimpinan kelompok teroris Santoso di Poso beserta jaringannya. Keberhasilan dalam tugas ini akan mampu mengangkat citra positif Polri di masyarakat Indonesia dan internasional," tegas Badrodin.
Pengejaran pada Santoso sudah dilakukan bertahun-tahun. Tapi hingga kini, gembong teroris itu belum juga ditangkap. Terakhir gabungan TNI Polri bersatu dalam operasi Tinombala 2016.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved