Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Tim Transisi Dijamin Bersih dari Konflik Masa Lalu

Gnr/Mag/Adi/X-9
22/4/2015 00:00
Tim Transisi Dijamin Bersih dari Konflik Masa Lalu
Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olah Raga(MI/IMMANUEL ANTONIUS)

MENTERI Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan orang-orang yang akan duduk di tim transisi untuk mengelola persepakbolaan nasional pascapembekuan PSSI pada 17 April lalu bersih dari kepentingan dan konflik masa lalu.

Imam mengaku sudah menerima sejumlah nama calon anggota tim transisi yang diserahkan Tim 9 bentukan Kemenpora, tetapi enggan menyebutkan siapa saja mereka. "Secepatnya akan kami tentukan. Mereka harus betul-betul memenuhi kriteria. Integritas dipertaruhkan di sini. Mereka tidak terkait konflik masa lalu, apalagi mafia bola. Kalau seperti itu, pasti kami tolak," ujarnya di sela workshop Asian Games 2018 di Jakarta, kemarin.

Konflik yang dimaksud ialah perseteruan kubu pengusung Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Primer League (IPL). Konflik tersebut sempat membuat PSSI, kompetisi, dan tim nasional terbelah.

Imam menambahkan, salah satu tugas berat tim transisi ialah memastikan ISL tetap bergulir meski bukan di bawah wewenang PSSI. Nantinya, KONI dan KOI diberi tugas sebagai pengawas jalannya kompetisi dan timnas.

Menpora kembali menegaskan keputusannya membekukan PSSI dibuat semata untuk memperbaiki persepakbolaan di Tanah Air. Ia tak ambil pusing dengan langkah PSSI di bawah Ketua Umum La Nyala Mattaliti yang terus mencari dukungan dari sejumlah pihak. Setelah menemui KONI, KOI, dan Komisi X DPR, kemarin mereka menghadap Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani. PSSI juga akan mengajukan gugatan ke PTUN atas keputusan Menpora tersebut.

"Tidak masalah. Itu berarti PSSI kan butuh pemerintah. Selama ini kan bilang tidak butuh pemerintah. (Pembekuan) ini kehendak masyarakat yang ingin perubahan dalam sepak bola. Jangan sampai kemudian sepak bola diolah sedemikian rupa memenuhi kehendak orang per orang, diatur skornya dan sebagainya. Ini perubahan untuk menuju perbaikan prestasi sepak bola yang bermartabat," tandas Imam.

Di sisi lain, David Noemi dari Departemen Media Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengatakan pihaknya belum bersikap atas kekisruhan yang kembali terjadi di persepakbolaan Indonesia. "Kami terus memonitor situasi dan belum bisa berkomentar apa pun," jawabnya lewat e-mail atas pertanyaan yang sebelumnya dilayangkan Media Indonesia.

Noemi hanya menyatakan FIFA telah mengirimkan surat ke Menpora pada 10 April lalu untuk mengingatkan agar pemerintah Indonesia tidak mengintervensi PSSI. Jika itu dilakukan, FIFA akan mempertimbangkan penjatuhan sanksi kepada PSSI.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya