Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
JAWABAN spontan dilontarkan para pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jilid IV saat ditanya rencana mereka pascapurnatugas.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, misalnya, menjawab ingin pelesiran bersama koleganya.
"Nanti jalan-jalan ke Eropa sama Bu Basaria (Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan)," kelakar Saut di Gedung Penunjang KPK, Jakarta, Selasa (17/12).
Namun, hal itu hanya sebatas kelakar. Karena Saut berencana membentuk badan integritas. Dia tidak memerinci hal itu, intinya Saut akan menggandeng pihak yang dianggapnya berintegritas. Salah satunya adalah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif atau Alexander Marwata.
"Makanya isunya Pak Laode kan lingkungan entar, kalau inisiatif saya bisa bantu orang supaya jangan buang sampah sambarangan, bantu jaksa, polisi, ini inisiatif," kata Saut.
Baca juga: PPP Minta Jokowi Tidak Tunjuk Politisi Jadi Dewas KPK
Laode M Syarif menyambut baik ide Saut. Sebab fokusnya ketika pensiun dari KPK yakni kembali menggeluti dunia antikorupsi. Termasuk jika dia kembali ke profesinya sebagai dosen di Universitas Hasanuddin, Makassar.
"Saya ingin hidup seperti sebelum di KPK, mengajar, bikin program antikorupsi dan pembinaan hukum, bantu polisi, jaksa, KPK, dan Mahkamah Agung (MA)," kata Laode.
Dalam penyampaian rencana pensiunnya itu, dia sedikit mengkritisi bagaimana MA bersikap belakangan.
Laode ingin lembaga yudikatif itu kembali ke muruwah penegakan hukum dalam penanganan kasus-kasus korupsi. Pasalnya, belakangan, MA sering memberikan keringanan hukuman untuk koruptor. Bahkan ada pula tersangka korupsi yang dibebaskan.
"Bahkan di tingkat kasasi, tingkat kasasi itu sebenarnya kan menguji penerapan hukum bukan mempersoalkan fakta lagi. Ini masih persoalan fakta plus pengurangan hukuman sekarang," kata Syarif.
Giliran Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkap keinginannya usai keluar dari lembaga antirasuah. Dia ingin mengoptimalisasi fungsi organisasi Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK).
"Saya kan sudah purnawirawan, di kita itu ada perkumpulan purnawirawan di seluruh Indonesia, termasuk purnawirawan para polisi wanita. Saya akan terus keliling (Indonesia) untuk memberi pemaparan soal SPAK ini," kata dia.
Basaria ingin prinsip SPAK menular ke seluruh kaum hawa di Indonesia. Bahkan komunitas SPAK di KPK akan diperluas oleh Basaria.
"Dengan demikian, nilai-nilai antikorupsi bisa berkembang juga melalui mereka secara masif," kata pensiunan bintang dua kepolisian ini.
Sementara Ketua KPK Agus Rahardjo tidak ambil pusing dirinya mau jadi apa usai purnatugas. Dia tidak punya definisi pasti kelanjutan kariernya. Namun, Agus akan terus memantau benteng pencegahan korupsi.
"Saya sama dengan Bu Basaria, jadi PNS sudah pensiun jadi KPK sudah pensiun, kalau masih melamar ke sana ke mari kan rasanya enggak elok ya, kesempatan yang muda-muda ya. Jadi kami akan menjalani takdir sajalah," kata Agus.
Pada 20 Desember 2019, empat pimpinan KPK periode 2015-2019 akan digantikan pimpinan baru. Tinggal Alexander Marwata yang tersisa akan melanjutkan kepemimpinan KPK bersama Firli Bahuri, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, dan Nurul Ghufron. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved