Ma'ruf Sebut Pimpinan MPR Buka Jalan Rekatkan Persatuan Elit

WAKIL Presiden terpilih, Maruf Amin mengaku senang dengan tradisi Pimpinan MPR RI yang menyampaikan langsung undangan pelantikan bukan hanya kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih, namun juga terhadap mantan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno serta seluruh mantan Presiden dan Wakil Presiden.

Hal itu menjadi jalan pembuka baginya sebagai pendamping Presiden Jokowi lima tahun ke depan yang salah satunya bertugas merekatkan kembali persatuan bangsa.

"Harapan kepada saya besar untuk mendampingi Pak Jokowi dalam membangun keutuhan bangsa tapi saya melihat langkah Pimpinan MPR sekarang sudah memulai dan memudahkan langkah berikutnya dalam komunikasi politik," kata Maruf Amin usai menerima kunjungan Pimpinan MPR yang dipimpin Ketua MPR Bambang Soesatyo di kediaman Maruf Amin, Jakarta (16/10).

Baca juga: Wapres Tiongkok akan Hadir di Pelantikan Jokowi-Amin

Ia pun meminta komunikasi yang telah dibangun Pimpinan MPR tersebut menjadi kesempatan untuk semua pihak kembali bersama-sama membangun bangsa. Pasalnya tradisi Pimpinan MPR yang mengundang semua tokoh bangsa tanpa terkecuali ini merupakan cara yang baik dalam merajut kembali perbedaan politik sebelumnya.

Tidak lupa Maruf Amin juga meminta elemen masyarakat mencontoh dan mengikuti sikap politik para tokoh bangsa. "Ini menunjukkan bangsa kita yang telah dewasa, berpikir jauh ke depan walaupun ada perbedaan dalam berbagai hal namun dalam momen tertentu bisa menjaga keadaan demi kepentingan bangsa. Kemudian berharap pelantikan ini berjalan tanpa ada yang mengganggu," jelasnya.

Menurut dia, menyangkut potensi gangguan, Pimpinan MPR telah menyatakan bahwa pihak keamanan telah siap menjaga kelancaran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden masa bhakti 2019-2024.

"Menyangkut kostum yang akan saya kenakan lihat tanggal mainnya saja (Minggu 20/10)," pungkasnya.

Pada kesempatan sama, Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Maruf Amin mampu langsung bekerja melanjutkan Jusuf Kalla selaku Wakil Presiden dalam persoalan ekonomi bangsa. Kemudian pelantikan dua orang tertinggi di negara ini mampu menyudahi pertentangan politik yang sempat menyeruak.

"Intinya kami berharap dalam lima tahun ke depan tidak ada lagi pertentangan ideologi kita adalah Indonesia kita adalah satu," pungkasnya. (OL-4)