Keputusan Paket Ketua MPR Tunggu Musyawarah KIK

PARTAI Koalisi Indonesia Kerja (KIK) masih belum menentukan paket ketua MPR. Seluruh partai sepakat untuk melakukan musyawarah lebih dulu di internal KIK sebelum memutuskan pembentukan paket.

Sekjen NasDem, Johnny G Plate, mengatakan musyawarah akan dilakukan oleh seluruh partai KIK. Dengan begitu, paket pimpinan MPR yang ideal dapat tercipta.

"Itu akan dibicarakan dalam koalisi, akan dibicarakan bersama," ujar Johnny, ketika dihubungi, Jumat, (26/7).

Tidak hanya dengan partai di KIK, musyawarah juga akan dilakukan dengan unsur DPD. Dengam begitu akan tercipta paket yang sesuai dengan UU MD3, yakni terdiri atas 4 pimpinan perwakilan fraksi di DPR dan 1 dari unsur DPD.

NasDem sebelumnya sempat mengatakan tidak masalah bila partainya yang harus mengalah di KIK tidak mendapat kursi pimpinan MPR. Hal itu dianggap bukan masalah bila memang menjadi yang terbaik untuk MPR ke depan. Namun, keputusan akhir tetap akan lebih dulu menunggu musyawarah partai-partai KIK selesai dilakukan.

"Diskusi masih sangat cair dan dinamis ya," ujar Johnny.

Ia mengatakan NasDem sendiri telah menyiapkan kader terbaik untuk maju sebagai pimpinan MPR. NasDem memprioritaskan kader perempuan untuk maju sebagai pimpinan MPR.

Ketua Fraksi PKB DPR, Cucun Ahmad, mengatakan partainya berharap penentuan pimpinan MPR bisa diambil dengan musyawarah. Dengan begitu, tak perlu ada proses pemungutan suara atas paket pimpinan yang dibuat kubu-kubu partai politik.

Cucun mengatakan pimpinan partainya terus berdiskusi dengan partai-partai di KIK untuk membahas soal pimpinan MPR. Hingga saat ini, PKB masih tetap mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon ketua MPR.

"Musyawarah dulu kalau sudah dicapai dari hasil keputusan musyawarah semua sudah selesai tinggal ditetapkan saja," ujar Cucung.(OL-4)