Megawati: Perbedaan Pendapat Biasa, Gak Perlu Diterus-teruskan

KETUA Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkapkan selalu memiliki hubungan yang sangat lama dan baik dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan Megawati mengaku terbiasa memanggil Capres 2019 tersebut sebagai Mas Prabowo.

"Saya panggil Prabowo itu mas dari dulu," tutur Megawati usai menjamu Prabowo makan siang di kediamannya di Jakarta, Rabu (24/7).

Megawati mengungkapkan hubungannya dengan Prabowo selama ini sangat baik, meski memang karena situasi politik terkadang ada beberapa perbedaan pandangan. Namun menurut Megawati hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar.

Namun menurut Megawati segala sesuatu perbedaan pandangan tersebut pada akhirnya akan berujung kepada kerukunan demi kepentingan bangsa dan negara.

"Kalau kita berbeda pendapat itu adalah sebuah ruang yang biasa, kenapa harus diterus teruskan. Mari kita rukun kembali menjadi persahabatan kita, yang berujung demi kepentingan bangsa dan negara," tutur Megawati.

Baca juga: Megawati Meluluhkan Prabowo dengan Politik Nasi Goreng

Megawati pun mengungkapkan segala perbedaan dapat diselesaikan dengan diskusi. Oleh sebab itu Megawati menyampaikan selalu membuka pintu rumahnya kepada Prabowo kapanpun Prabowo ingin berdiskusi.

Bahkan pada kesempatan itu Megawati juga berencana mengundang Pabowo untuk menghadiri kongres PDIP yang rencananya akan dilaksanakan pd 8 - 11 Agustus mendatang.

"Saya tadi tanya juga kepada Pak Bowo, mas mau diundang gak sama saya ? Dia (Prabowo) tanya, kemana mbak ? Saya bilang ke kongres, ia menjawab ya mau dong, ya kalau mau nanti saya undang kalau gak mau ya gak papa," tutur Megawati.

Megawati pun berpandangan tidak menjadi suatu hal yang aneh jika ia mengundang Prabowo pada acara kongres PDIP nantinya.

"Rileks saja lah," tutur Megawati.

Pada kesempatan tersebut Prabowo membenarkan pertemuan hari ini sekaligus mempererat kekeluargaan yang sudah lama ada dan mengaku selama ini selalu mendapatkan perlakuan yang baik.

Ia pun mengakui terkadang memiliki beberapa perbedaan sikap politik. Namun perbedaan tersebut bukan suatu hal yang prinsip sehingga tidak menjadi suatu persoalan.

"Hal yang utama, kami sama sama patriot, sama sama komitmen dengan NKRI sebagai harga mati, jadi kalau ada perbedaan itu biasa. Pada akhirnya kita selalu ingin melanjutkan dan menyambung tali persaudaraan dan hubungan yang rukun dan baik. sehingga kita bisa membantu mengatasi masalah masalah kebangsaan," pungkas Prabowo. (OL-4)