Syukuran Sederhana di Istana Bogor

TIM Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, tadi malam.

Adapun yang hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua TKN Erick Thohir, Wakil Ketua TKN Moeldoko, serta Sekjen partai pengusung. Selain itu, juga hadir para ketua, sekretaris, dan bendahara Tim Kampanye Daerah (TKD) dari 34 provinsi.

Rombongan TKN dan TKD tiba di Istana Bogor pukul 19.00 WIB, kompak memakai kemeja putih. Setelah keluar dari bus, satu per satu secara bergantian mengisi buku tamu dan masuk ke pintu pemeriksaan. Pertemuan berlangsung mulai pukul 19.30 WIB.

Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan mengatakan pertemuan itu merupakan bentuk silaturahim sekaligus bersyukur atas kemengan paslon nomor 01 dalam Pilpres 2019. "Kegiatan semata-mata merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan doa bersama, serta dikemas dengan penuh kesederhanaan," kata Verry.

Selain TKN, Verry menjelaskan acara syukuran itu juga akan dihadiri para perwakilan TKD dari seluruh provinsi di Indonesia. Sesuai dengan pesan Jokowi-Ma'ruf, TKN tidak akan menggelar acara seremonial dan selebrasi berlebihan atas kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

"Kami ingin membangun tali silaturahim, bergandeng tangan bersama demi Indonesia maju, menuju adil dan makmur," ujarnya.
Wakil Ketua TKN Arsul Sani menambahkan, Jokowi menyampaikan terima kasih kepada TKN dan TKD yang sudah bekerja keras selama 9 bulan masa kampanye Pilpres 2019. Dia mengatakan, pertemuan dengan TKN sama seperti pertemuan dengan tim hukum pada Senin (1/7) malam, yaitu mengucapkan terima kasih atas kerja pemenangan 01.    

Jokowi pun mendengarkan masukan dari perwakilan TKD untuk pemerintahan lima tahun ke depan. Wakil Ketua TKN Johnny G Plate seusai pertemuan menjelaskan Jokowi meminta tim tetap solid untuk membantu pemerintah.

"Khususnya ke TKD, itu agar ikut membantu bersama sama memperlancar program besar yang dilakukan presiden di dalam program kerja 5 tahun ke depan," kata Johnny.

Dia menegaskan, dalam pertemuan itu tadi sama sekali tidak dibahas soal pembentukan kabinet maupun koalisi ke mendatang. "Tidak ada pembahasan secara khusus terkait struktur kabinet karena itu hak prerogatif presiden. Kami percayakan semuanya," imbuh Johnny.

Ricuh
Di sisi lain, relawan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 ricuh lantaran pernyataan sikap. Konflik dilatarbelakangi perbedaan sikap antara penyelenggara dan peserta acara.

Awalnya, para relawan dengan khusyuk membaca pernyataan sikap. Mereka membacakan pernyataan dipimpin moderator.
Dalam pernyataan, mereka menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. Relawan Prabowo-Sandi juga menerima paslon 01 sebagai presiden dan wapres terpilih.

Para relawan sejatinya tak sadar dengan ucapan itu. Seusai pembacaan sikap, mereka baru mengamuk meminta pernyataan itu dicabut.

"Itu siapa yang buat? Siapa yang tanggung jawab? Saya tidak sudi! Saya tidak terima! Kita dijebak!" kata salah seorang relawan, Gus Ali, di D Hotel, Menteng, Jakarta, kemarin. (Uta/P-3)