Dugaan Pemindahan Suara Dilaporkan ke Bawaslu

HASOARI, 32 seorang saksi salah satu calon anggota legislatif melaporkan dugaan pengalihan suara ke salah satu caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke Bawaslu setempat.

Ditemui Media Indonesia di Kantor Bawaslu Sampang, Rabu (24/4), Hosairi mengatakan dugaan pemindahan suara itu terjadi di Desa Petapan, Kecamatan Torjun (Dapil 1 Sampang). Indikasinya, terjadi penambahan perolehan suara PKS di Desa Petapan hingga dua ribu suara.

"Berdasar form C1 yang kami miliki dari 14 TPS di Desa Perapan, caleg nomor urut 1 dari PKS tidak memperoleh satu pun suara. Namun pada saat rekapitulasi, caleg tersebut mendapatkan 2.500 suara dari 14 TPS di Desa Petapan," katanya.

Ia menduga, ada permainan dengan cara jual beli suara untuk mencapai kuota satu kursi yang melibatkan caleg, penyelenggara dan pengawas pemilu.

Penambahan suara itu, menurutnya, diperoleh dari memindahkan suara caleg dari beberapa partai baru yang sudah pasti tidak mencapai kuota satu kursi untuk DPRD Sampang.

"Saya sudah membandingkan form C1 yang saya pegang dengan yang dipegang saksi dari caleg lain. Dan ternyata tidak ada perbedaan," jelas Hosairi.

baca juga: Penghitungan Suara Harus Bebas dari Gangguan

Divisi Penindakan Pelanggaran Komisioner Bawaslu Sampang, Yunus Ali Ghafi, membenarkan telah menerima laporan dugaan pelanggaran yang terjadi saat proses rekapitulasi di Desa Petapan, Kecamatan Torjun, khususnya.

Bawaslu, kata Yunus, masih mengkaji semua bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi sebagai bahan rekomemdasi. "Jika indikasi atas dugaan tersebut kuat, bisa jadi kami akan rekomendasikan hitung ulang di semua TPS yang diduga terjadi pemindahan perolehan suara," kata Yunus. (OL-3)