Romi Ngaku Sakit, Dokter KPK Nyatakan Kondisinya Wajar

MANTAN Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy tidak menghadiri pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus korupsi dugaan suap jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag) pada Kamis (21/3).

Terkait hal tersebut, juru bicara KPK, Febri Diansyah mengabarkan bahwa Romi berhalangan hadir memenuhi pemeriksaan dikarenakan sakit.

"Tadi RMY mengeluh sakit saat akan dibawa ke luar rutan untuk proses pemeriksaan. Sekarang dokter sedang melakukan pengecekan, " ujar Febri pada keterangan tertulisnya, Kamis (21/3).

Setelah diperiksa oleh dokter, menurut Febri, keluhan sulit tidur yang dirasakan oleh pria yang kerap disapa Romi itu berbanding terbalik dengan hasil pemeriksaan dokter yang menunjukan kondisi kesehatan Romi masih dalam angka wajar.

"Beberapa indikator kesehatan masih dalam angka yang wajar, namun tersangka mengeluhkan sulit tidur dalam beberapa hari ini. Karena itu diberikan pengobatan yang sesuai dengan keluhan tersebut, " kata Febri.

Atas kejadian ini, diharapkan pemeriksaan Romi yang seharusnya dijadwalkan hari ini dapat dilangsungkan esok hari. "Semoga besok pagi kondisi yang bersangkutan sudah lebih membaik sehingga pemeriksaan dapat dilakukan," tandas Febri.

Selain menjadwalkan Romi, KPK juga memeriksa dua tersangka lainnya terkait kasus yang sama, yakni Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, Haris Hasanuddin (HRS) dan Kakanwil Kemenag Gresik, Muhammad Muafaq Wirahadi (MFQ).

Tersangka Haris Hasanuddin sampai di KPK pada pukul 12.45 WIB, selang 10 menit tepatnya pada pukul 12.55 WIB tersangka Muhammad Muafaq Wirahadi tiba di gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik. Keduanya menjalani pemeriksaan selama kurang lebih 2 jam. Keduanya pun memilih bungkam sesuai menjalani pemeriksaan.

Romahurmuziy (RMY) selalu anggota Komisi XI DPR diduga menerima suap untuk membantu meloloskan HRS dan MFQ sebagai Kakanwil Kemenag Provinsi di Jawa Timur dan Kabupaten Gresik. Romi ditangkap pada Jumat (15/3) dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK di Surabaya. (A-1)