Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Penanganan Bencana Alam Momentum Solidaritas Masyarakat Asean

Golda Eksa
08/3/2019 16:59
Penanganan Bencana Alam Momentum Solidaritas Masyarakat Asean
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

PENANGANAN bencana alam dalam kerangka Asean bertujuan untuk menguatkan kerja sama regional yang sudah terjalin. Pertalian tersebut diperlukan guna meningkatkan kedamaian, stabilitas, kemajuan regional, serta saling memupuk persaudaraan dan solidaritas, terutama saat salah satu anggota mengalami bencana.

Pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto itu dibacakan oleh Kepala Staf Umum TNI Letjen Joni Supriyanto di sela-sela forum ke-16 Asean Chiefs of Defense Forces Meeting (ACDFM) 2019, di Pattaya, Thailand, Kamis (7/3). Acara tersebut dihadiri para panglima angkatan bersenjata di wilayah Asean.

Baca juga: Moeldoko: TNI Jangan Diposisikan Sebagai Musuh Bersama

Forum ACDFM ke-16 diakuinya dapat meningkatkan kerja sama dan memperkuat kemitraan strategis, dengan dilandasi solidaritas Asean, khususnya dalam rangka membangun kawasan yang aman, damai, tenteram, dan sejahtera.

Hadi mengatakan, TNI prinsipnya tetap menitikberatkan pada penanganan dan penanggulangan bencana alam. Ia menilai isu bencana alam merupakan tantangan global yang tentu mendapat perhatian khusus dari pemimpin negara-negara di Asean.

Menurut dia, Asia Tenggara merupakan suatu kawasan rawan bencana yang disebabkan oleh kondisi geografis dan geologi, serta perubahan iklim dunia yang memengaruhi iklim setiap negara. "Karena bencana alam telah mengakibatkan kerugian yang berdampak terhadap peningkatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi negara," katanya melalui keterangan tertulis dari Pusat Penerangan TNI, Jumat (8/3).

Mantan Kepala Staf TNI AU, itu menambahkan penanganan bencana alam telah menjadi topik penting dan dapat dijadikan momentum bagi pembangunan masyarakat Asean yang saling peduli dan berbagi. Topik yang mengemuka pun bervariatif, seperti upaya kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan wilayah terdampak bencana.

Lebih jauh, terang dia, merujuk kesepakatan pada pertemuan menteri luar negeri Asean mengenai pembentukan Standby Force guna penanganan bencana alam, beberapa waktu lalu, Indonesia menyatakan siap mendukung pembentukan wadah tersebut oleh setiap negara anggota Asean.

"Apabila terjadi bencana besar di negara anggota Asean dan jika diperlukan, maka satuan-satuan Standby Force tersebut dapat secara bersama melaksanakan penanggulangan bencana, serta bantuan kemanusiaan di negara manapun."

Hadi meyakini bahwa interaksi regional terpadu nantinya dapat memberikan kekuatan baru dalam mengendalikan wilayah secara baik, serta akan berfungsi sebagai suatu platform dalam menemukan upaya serta solusi melalui berbagai bentuk kerja sama bilateral maupun multilateral.

Baca juga: Moeldoko Pastikan Jokowi Tidak Akan Kembalikan Dwifungsi ABRI

Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Thailand Jenderal Ponpipaat Benyasri selaku Ketua Sidang ACDMF ke-16, menuturkan kegiatan yang mengusung tema Sustainable Security, itu dilandasi adanya kesamaan pandangan bahwa pentingnya membangun kepercayaan antarnegara Asean, serta upaya menyosialisasikan kerja sama guna menghadapi dan mengatasi tantangan yang ada.

“Dengan dukungan yang berkelanjutan, kita dapat saling membantu untuk membangun kapasitas, membawa perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di wilayah ASEAN," pungkas Jenderal Ponpipaat. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik