Infrastruktur Perkuat Ketahanan Wilayah

ALUMNUS IPB Siti Nurbaya Bakar menilai kebijakan pembangunan infrastuktur yang dilakukan Presiden Jokowi dalam empat tahun terakhir ini, selain untuk menunjang kemajuan seluruh provinsi di Tanah Air, juga untuk ketahanan wilayah. Kebijakan memprioritaskan pembangunan infrastruktur mencerminkan style kepemimpinan Jokowi yang sesuai dengan teori wilayah yang termaktum dalam buku Regional Planning: Introduction and Explanation by Melville C Branch Praeger (1988).

Begitu juga pendekatan blusukan sejak sebagai wali kota, gubernur, dan presiden, ditopang teori wilayah.

Wilayah secara teori meliputi area, distrik, teritorial, daerah komando, dan tempat operasi.

Bisa juga berarti terkait dengan masa peradaban (lembah, sungai, dan lain-lain). Masuk filosofis religi, surga neraka, juga bisa berarti indikasi komersial, yakni tambang dan mineral.

"Oleh karena itu, infrastruktur yang menja-di bagian penting agenda Bapak Presiden dan dirangkum dalam buku, juga merupakan hal yang  secara teoretis memang harus dilakukan. Selain untuk memenuhi pembangunan wilayah, dan sangat penting juga untuk semakin memperkuat ketahanan wilayah dan ketahanan nasional kita," ujar Siti Nurbaya yang juga Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sebagai Keluarga Alumi Institut Pertanian Bogor (IPB) saat menjadi pembicara kunci bedah buku Jokowi Perjalanan Karya bagi Bangsa: Menuju Cahaya, di Puri Bega-wan, Bogor, kemarin.

Siti mengaku sangat concern dengan konteks dan konten buku tersebut.

"Buku karya Alberthiene Endah ini merupakan story telling tentang aktualisasi seorang anak manusia bernama Joko Widodo sejak kecil hingga kiprahnya saat ini dan juga mimpi-mimpi besar optimistis bangsa Indonesia ke depan," ucapnya.

Bedah buku yang dipandu Cyrillus I Kerong tersebut berjalan cukup menarik karena mengupas sosok Jokowi dan mendalami kinerja yang selama ini sudah dilakukan. Dengan semakin paham, para pendukung Jokowi bisa menularkan kebaikan Jokowi kepada masyarakat secara objektif.

Ratusan peserta yang tergabung dalam Keluarga Alumni IPB dan kampus-kampus se-Bogor Raya hadir mendengarkan paparan dari penulis Alberthiene Endah, pembahas dari IPB Imam Sugema, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor KH Mustofa Abdullah bin Nuh, dan anggota DPR Budiman Sudjatmiko. (PO/P-2)