World Peace Forum Usulakan 3 Pendekatan Tangkal Krisis Peradaban Dunia

RATUSAN tokoh perdamaian dunia dari berbagai negara berkumpul di Jakarta mengikuti The 7th World Peace Forum atau Forum Perdamaian Dunia Ke-7 untuk merumuskan solusi atas masalah peradaban dunia. Hasilnya 3 usulan pendekatan yakni kompromi, inklunsi dan toleransi didorong untuk dapat diterapkan dalam menindaklanjuti krisis peradaban yakni paham ekstrimisme terhadap suatu pemikiran tertentu.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antarnegara dan Peradaban Din Syamsuddin menuturkan selain 3 pendekatan, forum ini juga menyepakati 6 komitmen yang nantinya akan diimplementasikan dalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kita membuat konsesus yang dapat menyerderhanakan konsep jalan tengah ini yakni kompromi dari berbagai macam pemikiran, inklunsi serta toleransi," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (16/8).

Ia menuturkan komitmen pertama ialah bekerja sama mengarusutamakan jalan tengah sebagai prinsip yang diimplementasikan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Kedua adalah mendorong masing-masing negara mengambil tanggung jawab dalam membentuk peraturan dan mekanisme untuk implementasi jalan tengah di masing-masing negara. Yang ketiga, mendorong pemuka agama menampilkan keberagaman sebagai implementasi jalan tengah dalam lingkungan masyarakat.

"Keempat, mendoront akademisi, sarjana, melakukan penelitian ekstensif sebagai wujud implementasi jalan tengah," ungkapnya.

Kelima mendorong masyarakat luas melanjutkan prinsip-prinsip jalan tengah dalam kehidupan sehari-hari. Sementara yang ke enam mengajak seluruh stakeholders mengambil langkah global dalam mempromosikan jalan tengah.

Dirinya pun menuturkan pendekatan jalan tengah bukan berarti mendorong sikap netral. Menurutnya jalan tengah tetap mengedepankan prinsip persamaan serta harkat martabat manusia dalam implementasinya.

"Jalan tengah itu tidak netral, tapi jalan tengah tetap mengambil posisi yang tetap menjungjung nilai positif yakni pendekatan berorientasi nilai-nilai positif yang mempertinbangkan persamaan serta harkat martabat manusia," ungkapanya.

Kedepan, hasil kesepakatan terebut akan diajukan sebagai rekomendasi yang tidak mengikat kepada pemerintah negara masing-masing agar dapat disampaikan ke Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Forum yang berlangsung pada 14-16 Agustus ini dihadiri oleh ratusan delegasi dari 43 negara. Para delagasi ini berlatar belakang akademisi, cendekiawan, pemuka agama, serta mantan pejabat pemerintahan yang konsen terhadap isu perdamaian dunia. (OL-4)