Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PENYIDIK Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus melakukan penggeledahan di kantor pusat Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero di Jalan Trunojoyo, Blok M, Kabayoran Baru, Jakarta Selatan. Penggeldahan dimulai sekitar pukul 19.00 wib.
Sebagaimana diketahui, penggeledahan ini terkait kasus proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau I yang dikerjakan anak perusahan PLN.
Pantauan Media Indonesia, hingga pukul 22.00 WIB, penyidik KPK yang kurang lebih berjumlah 10 orang masih berada di gedung kantor PLN.
Belum satu pun dari mereka yang keluar. Sementara aktivitas di dalam dan luar kantor mulai sepi.
Berdasarkan pengakuan, Dirut PLN Persero Sofyan Basir, penggeledahan dilakukan di sejumlah ruangan kerja. Termasuk di ruang kerjanya sendiri.
"Ini kan terkait kasus PLTU Riau I, jadi yang dicari hanya dokumen tentang proyek pembangunan itu saja," terangnya kepada sejumlah jurnalis di kantor PLN, malam ini.
Menurut Sofyan, belum ada satu pun benda atau berkas yang disita KPK. Sejauh ini mereka pun masih dalam pengecekan.
"Belum ada, masih penggeledahan," tandasnya.
Diketahui penggeledahan ini dilakukan sejak pukul 19.00 WIB. KPK melanjutkan pengeledahan di kantor ini setelah sebelumnya pada Minggu (16/7), melakukan penggledahan di rumah Dirut PLN Persero Sofyan Basir.
KPK diketahui tengah mengembangkan kasus dan ingin mendapatkan bukti lain dalam kasus suap yang melibatkan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih.
Berdasakan hasil penyidikan KPK, Eni diduga menerima suap sebesar Rp40,8 miliar dari salah satu pemegang saham Blackgold Natural Resource Limited Johanes B Kotjo.
Suap itu sendiri bagian dari fee 2,5% untuk Eni karena jasanya yang telah memuluskan MoU pembangunan PLTU Riau I tersebut.
Saat ini pun Eni telah ditetapkan sebagai tersangka bersama pelaku lainnya dan masih diperiksa secara intensif. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved