Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PENDAFTARAN pemilihan calon presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2019 akan dibuka pada 4-10 Agustus 2018. Namun, sejauh ini belum ada figur yang dinilai memiliki elektabilitas tertinggi dan mulus melenggang di Pilpres 2019 mendatang. Pandangan publik justru mengarah kepada tokoh yang berlatar belakang nonparpol, seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. Kedua tokoh tersebut konsisten masuk lima besar dari penilaian tiga lapisan masyarakat. Demikian hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jakarta, Kamis (5/7).
Dari hasil penyajian survei SMRC yang bertajuk "Calon Wakil Presiden: Penilaian Elite, Opinion Leader, dan Massa Pemilih Nasional" tersebut, Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan ketiga strata masyarakat sependapat bahwa integritas merupakan kualitas personal yang sangat penting dalam menilai para tokoh di Pilpres maupun Pilkada.
"Parameter penilaian untuk tiga strata itu berdasarkan integritas, kapabilitas, empati, akseptabilitas, dan kontinuitas para tokoh," ujarnya.
Berdasarkan pilihan para elit, lima besar tokoh yang mencatat skor tertinggi sebagai cawapres secara berurutan adalah Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Sri Mulyani, dan Said Aqil Siradj. Sementara itu, berdasarkan opinion leader, lima besar tokoh dengan skor tertinggi untuk menjadi cawapres tidak jauh berbeda, yaitu Mahfud MD, Sri Mulyani, Said Aqil, Airlangga Hartarto, dan M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang. Posisi teratas cawapres versi massa pemilih nasional yang disederhanakan dengan penilaian akseptabilitas, yakni Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani, Mahfud MD, M Zainul Majdi, dan Anies Baswedan.
SMRC melakukan survei pada akhir Mei 2018 lalu dengan menggunakan sejumlah metodologi yang berbeda setiap strata masyarakat. Untuk kelompok elite, menggunakan metodologi wawancara mendalam terhadap 12 responden, seperti elite politik, sosial, keagamaan, teknokrat senior atau pengusaha yang masuk daftar 50 pengusaha nasional terkaya di Tanah Air.
Sementara untuk strata opinion leader menggunakan metodologi purposif dari orang-orang yang biasa berpendapat di media massa, intelektual kampus, lembaga riset, dan pimpinan redaksi. Jumlahnya 93 responden yang berasal dari Jakarta dan beberapa kota besar lainnya.
Sedangkan, strata massa pemilih nasional dipilih secara acak (multistage random sampling) terhadap 2.530 responden pemilik hak suara. Margin of error rata-rata dari survei dengan ukuran sampel tersebut sebesar 2,1% pada tingkat kepercayaan 95%. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved