Fadli Zon: Presidential Threshold 20% Sudah Basi

WAKIL Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, Fadli Zon menilai uji materi ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) di Mahkamah Konstitusi (MK) sudah sangat tepat. Menurutnya, ambang batas pencalonan presiden sebesar 0% itu patut dijadikan semacam rujukan karena 20% sudah pernah digunakan pada Pilpres 2014 lalu.

"Bagaimana threshold yang sudah dipakai dan sudah basi kok mau dipakai lagi? Padahal, situasi politiknya kan sudah berubah. Konfigurasi politiknya juga sudah berubah," ujar Fadli di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (3/7).

Seharusnya, kata dia, Pilpres 2019 bisa memberikan kesempatan bagi generasi baru untuk bisa ikut berkontestasi. Sehingga, masyarakat memiliki banyak pilihan atas calon presiden dan calon wakil presiden. "Ibarat di atas meja itu banyak hidangannya," jelasnya.

Fadli tidak sependapat bila uji materi tersebut ada muatan politisnya atau dilakukan untuk memuluskan salah satu langkah elit politik maju di Pilpres 2019.

"Kita jangan berbicara tentang siapa yang diuntungkan, tapi bicara dulu aturannya, Jangan membuat aturan untuk mempersulit orang lain. Menurut saya atur yang benar karena konsekuensi dari Pilkada serentak dari pemilu serentak adalah 0 persen. Itu lebih fair," pungkasnya. (OL-7)