Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Joko Widodo menghormati keputusan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang mencalonkan kembali Prabowo Subianto sebagai calon Presiden 2019-2024.
Hal itu disampaikan Presiden saat meninjau program padat karya tunai di Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Jumat (14/4).
"Kita sangat menghormati dan menghargai apa yang telah diputuskan oleh Partai Gerindra untuk mencalonkan kembali Bapak Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019-2024," ujar Presiden.
Sebelumnya, Partai Gerindra memberikan mandat kepada Prabowo untuk maju sebagai calon Presiden pada Pemilihan Umum 2019.
Pertarungan Jokowi versus Prabowo mengulangi Pilpres 2014. Jokowi mengaku belum menyiapkan strategi khusus saat menghadapi rivalnya tersebut. Saat ini, yang masih menjadi fokus Kepala Negara ialah bekerja dan menjalankan program-program pemerintahan.
"Ini masih jauh, masih panjang," tandasnya.
Terpisah, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, menilai, peluang Prabowo menang menghadapi Jokowi lebih kecil.
Pasalnya, pada Pilpres 2014 saja, Prabowo tak mampu mengalahkan Jokowi. Padahal, ketika itu Jokowi bukanlah siapa-siapa, kiprahnya hanya sebatas kepala daerah, yakni mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta selama dua tahun.
"Dulu saja di 2014, ketika Jokowi bukan siapa-siapa, Prabowo tidak dapat mengalahkannya. Sekarang Jokowi bukan hanya petahana yang sudah dilihat masyarakat kinerjanya, melainkan juga didukung sebagian besar partai," tuturnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved