Jokowi: Tidak Ada Tempat Bagi yang Tidak Mampu Bertoleransi

PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan bahwa bangsa Indonesia sudah berpuluh-puluh tahun hidup bersama dengan beragam keyakinan. Konstitusi bangsa ini pun, sambungnya, menjamin kebebasan beragama.

Untuk itu, ia menegaskan bahwa tidak ada tempat di negeri ini bagi orang yang tidak mampu bertoleransi. Hal itu dikemukakannya saat menanggapi terjadinya sejumlah penyerangan terhadap pemuka agama beberapa waktu belakangan ini.

"Sekali lagi, tidak ada tempat bagi mereka yang tidak mampu bertoleransi di negara kita Indonesia. Apalagi dengan cara-cara kekerasan, berujar saja tidak, apalagi dengan cara-cara kekerasan," tegasnya di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, hari ini.

Jokowi pun mengatakan bahwa peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di negara ini. Menurutnya, hampir semua negara mengalami hal yang serupa. "Sekarang hampir di semua negara mengalami, karena keterbukaan informasi," ucapnya.

Untuk diketahui, beberapa pekan belakangan ini terjadi sejumlah aksi penyerangan bernuansa sentimen keagamaan. Terakhir penyerangan menimpa jemaat Gereja St Lidwina di Desa Trihanggo, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Menyikapi adanya aksi penyerangan terhadap pemuka agama, Jokowi pun telah memerintahkan kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas. Ia pun masih belum bisa menyampaikan apakah ada motif politik dibalik kejadian tersebut.

"Saya belum mendapatkan laporan (motif penyerangannya), Kapolri juga masih mendalami mengenai motif-motif yang ada," tandasnya. (OL-7)