Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku 5 tahun belakangan sering dengar analisa bahwa media mainstream, media massa akan digeser media baru.
"Katanya, media massa pilar keempat demokrasi akan sulit bersaing, tapi saya percaya di era lompatan teknologi, pers diperlukan untuk penegak kebenaran, diperlukan sebagai penegak fakta-fakta, diperlukan sebagai penegak aspirasi yang ada di masyarakat. Pers turut membangun narasi peradaban baru, memotret masyarakat yang bergerak cepat. Pers diperlukan untuk membangun narasi kebudayaan baru, peradaban baru," kata Jokowi dalam orasi pamungkas pada puncak HPN, hari ini.
Sementara itu, Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo menegaskan, bahwa pers nasional adalah wahana komunikasi massa. Menurut Yosep, hari ini Indonesia memiliki jumlah media terbanyak di dunia. Lebih dari 43 ribu media, dengan rincian 2000 di antaranya media cetak, 674 radio, 57 tv, 43.300 media siber.
Kendati kelahiran media begitu subur, nyatanya dunia internasional memandang Indonesia masih bermasalah dengan kemerdekaan pers. Dalam lima tahun terakhir, kata Yosep,peringkat Indonesia berkisar di posisi 120-an, atau angka 60-70.
Teranyar, berdasarkan indeks yang dirilis Reporters Without Borders, Indonesia menempati posisi 124 dari 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Sedunia tahun 2017, dengan poin 39,93.
Namun, tugas besar yang menunggu pers adalah mengembalikan marwah pers, sebanyak tempat bertanya atau mengetahui sesuatu secara benar. Inilah kunci pers menangkal derasnya berota hoaks yang banyak menyalur dari media sosial.
HPN 2018 menjadi momentum pers kembali bertegas diri sebagai penyalur kebenaran. Dengan begitu masyarakat kembali berpaling ke pers itu sendiri.
Benih-benih pemecahan bangsa oleh pihak yang menginginkan dengan cara menebar berita hoak, maka di situ pers harus hadir menjernihkan. (OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved