Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

KRI RE Martadinata-331 Bisa Jadi Primadona

Gol/Ant/P-2
05/10/2017 06:35
KRI RE Martadinata-331 Bisa Jadi Primadona
(KRI Raden Eddy Martadinata-331 merupakan kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri, PT PAL Indonesia. -- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

TNI Angkatan Laut mengadakan pameran atau open ship di KRI Oswald Siahaan-354 bertempat di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, kemarin dalam rangka HUT ke-72 TNI.

Kegiatan open ship ini bertujuan untuk mengenalkan alat utama sistem senjata (alutsista) pertahanan laut yang dimiliki TNI-AL kepada masyarakat.

Kepala Dinas Penerangan TNI-AL Jonais Mozes Sipasulta mengajak masyarakat, terutama pelajar di sekitar Cilegon, mengunjungi dan melihat lebih dekat kapal perang Republik Indonesia (KRI).

Dalam HUT ke-72 TNI nanti, TNI-AL akan unjuk kebolehan alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru, yakni kapal selam KRI Nagapasa-403, KRI RE Martadinata-331, Helly Phanter yang merupakan helikopter antikapal selam serta inovasi kekuatan penggunaan roket multilaras MLRS RM70 Grad di atas KRI Kelas Landing Ship Tank. KRI Nagapasa-403 merupakan alutsista strategis terbaru milik TNI-AL. Kapal selam buatan Korea Selatan produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Co Ltd ini dilengkapi sistem persenjataan peluncur torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 mm dan peluru kendali antikapal permukaan.

TNI-AL juga mengerahkan KRI RE Martadinata-331. Kapal ini merupakan kapal perusak kawal rudal SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia bekerja sama dengan Damen Schiede Naval Ship Building. Kapal ini akan menjadi salah satu primadona pada HUT TNI nanti.

“Salah satu keistimewaan kapal itu telah menerapkan teknologi siluman (stealth). Kapal ini tidak akan terlihat oleh sensor kapal musuh,” kata Sipasulta.

Pengamat militer Susaningtyas Kertopati mengatakan TNI harus melakukan pembenahan yang lebih mengutamakan peningkatan kompetensi dan kapasitas prajurit untuk menjadi scholar warrior sehingga prajurit TNI setara dengan kompetensi prajurit negara maju. “Kapasitas prajurit harus mencapai tingkatan intelektual akademik melakukan analisis berbagai operasi militer secara ilmiah.’’

Menurutnya, pembenahan TNI juga diarahkan untuk mencapai efisiensi organisasi agar lebih responsif menghadapi berbagai jenis ancaman. (Gol/Ant/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik