Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Busyro: Momentum Evaluasi dan Bersih-Bersih KPK

Ardi Teristi Hardi
01/9/2017 20:05
Busyro: Momentum Evaluasi dan Bersih-Bersih KPK
(MI/ROMMY PUJIANTO)

KEDATANGAN Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Aris Budiman ke Panitia Khusus Angket KPK di DPR, kata Busyro Muqoddas, harus disikapi dengan tegas. Pasalnya, Dirdik telah melakukan pembangkangan terhadap pimpinan KPK.

Mantan Ketua KPK itu pun menilai perlu ada evaluasi dan bersih-bersih di lembaga antirasywah tersebut.

"Momentum ini harus dijadikan untuk bersih-bersih, tidak hanya memberhentikan secara tidak hormat (Dirdik) saja, tapi juga evaluasi terhadap pejabat yang lain," kata Busyro di Yogyakarta, Jumat (1/9).

Ia menyebut, pengawas internal harus ditinjau ulang karena dibutuhkan orang yang berani, berintegritas, dan tidak ada catatan hitam masa lalu. Selain itu, deputi penindakan dan kepala biro hukum juga harus dievaluasi.

Busyro mengatakan, yang menarik ialah keberanian dan kenekatan Dirdik KPK hadir ke Rapat Pansus KPK di DPR, beberapa waktu lalu.

"Setahu saya baru kali ini ada direktur yang seberani, senekat ini. Jangan-jangan sudah ada sinyal dari atasannya di KPK," kata Busyro.

Ia menilai, itu pembangkangan Dirdik KPK terhadap pimpinan sekaligus penghinaan kepada KPK.

"Pimpinan KPK kita desak untuk memberhentikan secepat mungkin dan dikembalikan ke Mabes Polri," cetus Busyro.

Ia pun meminta, pimpinan KPK juga turun tangan untuk menanyakan kepada Direktur Penyidik KPK tersebut, jangan hanya menyerahkan kepada pengawas internal. Selain itu, yang disampaikan penyidik KPK di Pansus KPK juga harus diselidiki kebenarannya.

Menurut dia, KPK jangan ambil risiko, dan harus melakukan evaluasi ke dalam secara objektif. Hasilnya kemudian disampaikan ke publik untuk menjaga kesolidan.

Terkait keberadaan Pansus KPK, Busyro konsisten menganggap Pansus tersebut sejak dulu merupakan lelucon saja karena pembentukannya penuh dengan keanehan karena dibentuk tanpa aklamasi dan voting. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya