Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SELURUH Komandan Pangkalan Udara (Lanud) di lingkup Komando Operasi Angkatan Udara I diinstruksikan segera mengimbau elemen masyarakat dan pencinta balon udara agar peduli terhadap keselamatan penerbangan.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I Marsekal Muda Imran Baidirus mengatakan maraknya kegiatan balon udara tanpa awak telah membahayakan keselamatan penerbangan, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.
"Sudah seharusnya saat ini dilakukan langkah-langkah tegas terkait pengoperasian balon udara. Faktor safety penerbangan ialah yang utama dan tidak bisa ditoleransi sekecil apa pun," ujar Imran melalui keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia dari Penerangan Koops AU I, kemarin (Jumat, 30/6).
Imran menilai ada tiga hal yang terkait bahaya keberadaan balon udara tanpa awak. Pertama, balon raksasa yang sedang mengudara itu bisa terhisap ke mesin pesawat. Kondisi itu dapat menyebabkan mesin pesawat mati, terbakar, dan meledak.
Berikutnya, apabila balon tersangkut di sayap ataupun di bagian ekor pesawat, hal itu dapat mengganggu flight control gerak pesawat, seperti elevator, rudder, dan aileron.
"Ketiga, balon udara dapat menutupi bagian depan pesawat yang dapat menyebabkan pandangan pilot terganggu dan menutupi lubang pitot tube sehingga berakibat pada informasi ketinggian dan kecepatan pesawat tidak akurat lagi, serta pilot akan sulit mendaratkan pesawat," ujarnya
Imran pun menekankan pentingnya langkah konkret terhadap implementasi regulasi yang dapat mengikat serta mengatur kegiatan balon udara.
Ketegasan terkait persoalan itu perlu melibatkan seluruh stakeholder, semisal pemerintah daerah, otoritas bandara, AirNav Indonesia, penegak hukum, TNI-AU, serta elemen masyarakat pecinta balon udara.
Sebelumnya, AirNav Indonesia menyebutkan dalam waktu dua hari terdapat 19 balon udara yang mengangkasa dan telah mengganggu penerbangan. Kebetulan di beberapa wilayah di Jawa Tengah sedang ada tradisi lepas balon menyambut Idul Fitri. Walhasil, AirNav terpaksa menerbitkan <>notice to airman (notam) agar para penerbang yang melintasi wilayah Jawa Tengah dapat lebih berhati-hati. (Gol/FR/P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved