Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEKRETARIS Jenderal PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah menyambut baik ajakan islah dari Kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy. Menurut Dimyati, konflik di Partai Kakbah sudah berlangsung terlalu lama sehingga merugikan PPP maupun pembangunan secara umum.
Ia secara pribadi juga mengajak pihak yang berkonflik tidak meneruskan langkah hukum dan lebih mengedepankan musyawarah mufakat. Pasalnya, PPP akan kesulitan menghadapi Pemilu 2019 jika tidak bersatu.
"Bersatu saja itu masih berat dalam menghadapi Pemilu 2019 nanti untuk lolos parliamentary threshold, apalagi kalau pecah. Saya pribadi menginginkan rekonsiliasi dilakukan sesegera mungkin," terang Dimyati saat dihubungi Media Indonesia, kemarin (29/6).
Dimyati mengutarakan pola rekonsiliasi jangan hanya di tingkat pusat. Islah harus dimulai dari tingkatan yang paling bawah hingga pucuk pimpinan. Hal itu karena perpecahan sudah mencapai tingkat terbawah akibat lamanya konflik yang mulai terjadi sejak 2014.
Kunci rekonsiliasi, sambung dia, memang ada pada Djan Faridz dan Romahurmuziy. "Namun, perlu dibantu pihak lain sebagai perekat. Proses ini tidak bisa menyatu dengan sendirinya bila hanya mengandalkan dari masing-masing pihak," imbuh dia.
Pihak luar yang dimaksud adalah Presiden Jokowi sebagai pihak yang didukung oleh kedua ketua dan juga Ketua Majelis Syariah PPP Maimun Zubair yang menjadi bagian dari kepengurusan internal dari kedua kubu.
Dirinya kembali mengimbau para elite PPP agar tidak mengedepankan ego masing- masing serta tidak mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok dalam menyelesaikan dualisme partai. Semua pihak harus lebih memikirkan tentang masa depan PPP.
"Apapun keputusan kedua tokoh perekat saya akan ikut, apapun risikonya. Baik itu berada di paling bawah atau di belakang atau bahkan di luar sekalipun kalau putusan Ketua Majelis Syariah dan atau Presiden Jokowi, saya akan ikut," pungkas dirinya.
Sementara itu, Sekjen PPP kubu Romahurmuziy, Arsul Sani, mengatakan islah memang sedang diupayakan. Ketua Umum PPP Romahurmuziy juga telah menugaskan para kader agar melakukan komunikasi politik dengan kubu Djan Faridz.
"Saya ditugaskan berkomunikasi dengan Pak Dimyati Natakusumah. Dengan membangun komunikasi sebelum ke Pak Djan Faridz, kami berharap islah akan lebih halus prosesnya," kata Arsul dalam keterangan persnya.(Dro/P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved